"Kamu gak bilang kan sama Papah kamu di mana Mamah kerja?" tanya Dina.
"Enggak kok Mah. Cuman ya itu, terus nanya ke Dinda. Dinda takut keceplosan suatu saat nanti," ujar Dinda.
"Jangan sampe dong. Mamah janji, bakalan selesain masalah sama Papah di waktu deket ini," ucap Dina.
"Ada apa sih Papah telpon mulu?" Amel merasa kesal karena sang ayah terus menghubunginya.
"Hallo Pah? Ada apa? Amel sibuk," jelas Amel.
"Bentar doang Papah minjem waktu kamu," ucap Hilmi.
Hilmi mengatakan jika Amel harus menerima Dinda di kamar kosnya. Hilmi mengatakan akan lembur, "Papah ada lembur. Nanti, Dinda mau nginep di sana."
"Apa nginep? Enggaaaak!" Amel menolak secara terang-terangan.
"Pokonya harus! Kasian adik kamu itu. Dinda ngerasa kesepian. Maka-nya, nginep di rumah temennya. Itu pun, Papah yang bayarin kos kamu. Nurut aja!" berang Hilmi. Hilmi lekas menutup sambungan.