Cintya menelepon seorang pria, "Hallo? Lu bisa bantu gue gak? Motor gue––" Cintya belum selesai dengan kata-katanya. Namun, pria itu langsung menebak jika motor Cintya hilang.
"Ilang? Gue bisa cari buat lu. Tapi, bayaran ada gak?" tanya pria misterius itu.
"Bayaran mulu. Kali-kali gratis ngapa," ujar Cintya.
"Gue tutup ni telepon," ujar teman Cintya.
"Eh, jangan! Gue becanda elah. Iya ada bayarannya. Tenang aja!"
"Gue fotoin nih ya foto motor gue yang ilang." Cintya mengirim foto motor barunya.
Pian—sahabat yang Cintya hubungi, mencari jejak motor Cintya. Ia memiliki strategi untuk bisa mendapatkan kembali motor milik Cintya yang telah dicuri.
Keluarga Naya bertanya tentang kondisi Cintya, "Gimana Cintya? Parah gak?"
Aditya menjelaskan jika Cintya masih belum bisa keluar dari rumah sakit karena lukanya. Juga mengatakan jika Cintya belum bisa sekolah, "Belum bisa pulang dari rumah sakit Mah.Cintya jadi gak bisa sekolah."