"Tapi, Ran ..." ujarku.
"Pokoknya, jangan! Lu itu, harus nunjukin kalau lu gak kejar-kejar Si Farhan!" jawab Rani.
"Gak ngejar-ngejar kali, kan, Si Farhan pacar gue," kataku.
"Iya, gue tau kok. Bahkan, seluruh dunia aja, tau, kalau lu pacarnya Si Farhan. Tapi, orang-orang bakalan mandang lu jelek pasti."
"Oke, gue gak bakalan kejar Si Farhan."
"Bagus!" jawab Rani.
Melihat perlakuan Farhan yang selalu ketus kepadaku, membuat aku ingin selalu mendengar dan melihat tentangnya melalui teman-teman. Memandangi wajahnya hanya dengan melihat potret Farhan, membuat aku tenang. Entah mengapa.
"Tau gak, di mana Farhan?" Aku selalu bertanya mengenai Farhan kepada teman-temannya.
"Farhan lagi mau balapan motor sekarang," beber teman Farhan. Aku yang khawatir, mengatakan, "Dimana?"
Setelah mendapatkan alamat di mana Farhan melakukan balapan, aku langsung menghampiri lokasi balapan. Aku terlambat datang. Karena, Farhan sudah balapan. Banyak juga, peserta balapan yang ada.