Siva menjelaskan, mengapa dirinya tidak betah berada di rumah, "Gimana ya, kalau di rumah aku ngerasa sedih. Jadi inget, waktu Mamah ngusir Papah."
"Kamu jangan inget yang jeleknya doang tentang Mamah kamu," ucap Yosan. Siva mengangguk. Lalu, dia menjawab, "Hmmm, gak gitu maksud aku. Tapi, aku sedih gitu. Jadi keinget sama Papah."
"Aku ngerti perasaan kamu. Tapi, orang tua mana sih, yang gak khawatir kalau anaknya tiba-tiba gak ada kabar. Lain kali, kamu jangan kaya begitu ya," ujar Yosan.
"Iya," singkat Siva. Yosan pun, sudah sampai di kantor Siva.
"Aku kerja dulu ya. Kamu yang semangat ya kerjanya," kata Siva. Yosan menjawab, "Aku sih, pasti semangat. Kamu juga harus semangat ya."
Nico mengantarkan Amel sampai ke kantor. Amel langsung melangkah ke meja kerjanya. Teman yang selama ini menjadi tempat curhatnya, bertanya apakah Amel sudah memutuskan hubungan dengan Nico, "Lu udah putus sama pacar lu?"