Theodoric merasa begitu senang berkeliaran di perusahaan Aziel ditambah orang-orang yang temui begitu ramah dan baik berbeda saat bagaimana ia berada di sekolahan di mana banyak orang yang menggunjingnya membuatnya tidak dapat berinteraksi dengan baik hingga membuat Aziel mengambil keputusan untuk membuat dirinya bersekolah di rumah yang mulai dengan cara menulis sampai menambah pengetahuan.
Melupakan tentang itu semua, Theodoric benar-benar senang tidak tahu aja kalau mereka yang ada di perusahaan itu telah di setel layaknya sebuah pengaturan dalam suatu sistem.
Setelah menikmati waktunya, Theodoric kini berjalan menuju ke ruangannya Aziel, ia berpikir kalau ia sudah terlalu lama di luar.
Ceklek.
Membuka pintu ruangan Aziel saat ia sudah berada tepat di depan pintu ruangan Aziel. Melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan itu dan mendapati Aziel yang saat itu sedang menatap lurus ke arahnya.