Ia menangis di bawah gelapnya malam dengan memeluk erat cintanya berharap ia mendapatkan kembali sebagian hidupnya yang telah pergi karena kutukan yang begitu menyakitkan. Kutukan yang membuat dua orang tidak dapat hidup saling berdampingan, salah satu dari mereka harus pergi.
Cintanya, orang yang telah menjadi bagian hidupnya. Semestanya mengorbankan dirinya demi membuat ia tetap hidup.
Tapi apakah semestanya tidak tahu bahwa kehidupan akan semakin pahit untuk ia jalani tanpa kehadirannya?
Sungguh egois bukan?
"A-aziel... Aziel..." Ia terus memanggil namanya seraya mengguncang tubuh orang yang saat ini ada dihadapannya yang sedang menangis dalam tidurnya. "Aziel... Bangun... Aziel..." Katanya yang masih berusaha untuk membangunkan Aziel dalam tidurnya.
Ia terus melakukan itu sampai akhirnya Aziel terbangun dari tidurnya dan langsung memeluk orang itu dengan mata yang masih tertutup serta air mata yang masih setia mengalir dari sana.