Maya mempercepat menyapu lantainya sambil mengajak Aneska bicara. Dan hanya sebentar saja Maya sudah selesai dan langsung mengunci pintu kamarnya. "Ayo," ajaknya."
Aneska berjalan disamping Maya menuruni tangga sambil berbincang.
"Kemarin kamu kemana waktu pergi beberapa hari itu?" tanya Maya.
"Ada," jawab Aneska membuka pintu pagar.
"Kita semua khawatir padamu," ucap Maya menutup kembali pintu pagarnya dan berjalan bersebelahan dengan Aneska.
"Maafkan aku ya, sudah membuat kalian jadi khawatir. Aku tidak punya ponsel jadi tidak tahu caranya untuk memberi kabar."
"Bukankah sekarang kamu punya ponsel?" tanya Maya. "Jihan yang mengatakannya padaku."
"iya, aku hampir lupa. Aku minta nomor kamu." Aneska mengeluarkan ponselnya dari saku celana jeans-nya.
Maya melihat ponsel yang sedang dipegang Aneska. "Ponselmu bagus sekali."
"Biasa saja," jawab Aneska malu.