"Jadi seperti itu," ucap Serlin melihat Bibi yang tertunduk sedih.
"Iya, Nyonya," jawab Bibi. "Tapi Bibi tidak pernah merasa kekurangan dalam hidup ini karena ada Mang Engkos yang selalu memberikan semangat buat Bibi. Selalu ada di saat Bibi sedang sedih."
"Iya, aku lihat Mang Engkos sangat mencintai Bibi. Dari cara dia melihat Bibi terlihat jelas sekali Mang Engkos sangat sayang ke Bibi," ucap Serlin.
"Nyonya juga sama sepeti Bibi, punya Tuan Ervin yang sangat sayang dan perhatian dengan Nyonya. Bibi bisa melihat Tuan sangat mencintai Nyonya," jawab Bibi.
Serlin tidak bicara lagi, matanya melihat ke layar televisi yang sedang menayangkan acara berita. Terlihat ada kesedihan di matanya. Wajahnya menjadi sendu.
"Ada apa Nyonya? Kenapa jadi sedih?" tanya Bibi melihat wajah majikannya.
"Bukankah Bibi tau, apa yang terjadi dengan aku dan Ervin? Sekarang kami sering bertengkar. Apa mungkin apa yang tadi Bibi katakan itu benar? Ervin mencintaiku?" tanya Serlin pelan.