"Kamu kelelahan. Apa tubuhmu tidak tahan bila terkena air hujan?" tanya Ervin.
"Iya, aku selalu sakit bila kehujanan. Tubuhku tidak tahan dengan air hujan," jawab Aneska.
"Pantas saja kamu sakit," jawab Ervin.
"Sekarang aku ingin pulang. Untuk apa aku di sini?" tanya Aneska lagi merengek.
Ervin menarik napas panjang. "Kalau kamu bicara ingin pulang lagi, aku pastikan kamu tidak akan bisa pulang lagi selamanya."
"Ervin! Kamu mengancam aku?" tanya Aneska.
"Kamu sendiri yang tau artinya apa," jawab Ervin.
"Kenapa kamu begitu egois?!"
"Karena aku ingin melindungimu," jawab Ervin.
"Itu bukan melindungi tapi mengekang aku!"
Ervin bangun dari duduknya mendekati Aneska. "Aku akan mengurung kamu di sini jika kamu bicara ingin pulang!"
Aneska mendongak melihat Ervin yang berdiri di hadapannya. "Aku tidak mau dikekang olehmu! Kamu itu sudah punya istri. Kenapa masih menginginkan aku?"
"Aku tidak mau berdebat denganmu," Ervin melipat tangannya di dada.