"Benar, sekretarismu itu kalau pakai rok mini tidak bisa menutupi pantatnya yang besar. Emang kamu tidak pernah perhatikan?" tanya Ervin menggoda. "Jalannya saja seperti bebek tapi itu memang selera kamu dengan pantat yang besar, hak kamu untuk menyukai pantat besar."
"Kamu datang ke sini untuk mengomentari pantat sekretarisku atau ada urusan yang lain?" tanya Josh.
"Tapi aku tidak melihat sekretarismu tadi. Ke mana dia?" Ervin mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan Josh seperti sedang mencari sesuatu.
"Kamu menganggap aku yang menyembunyikan sekretarisku?" tanya Josh sudah mengerti dengan gelagat sahabatnya.
Ervin yang masih berdiri, langsung tertawa. "Siapa tahu habis kamu pakai dia masih di sini. Atau jangan-jangan dia ada di ruangan istirahatmu?" tanya Ervin melihat ke salah satu rak pajangan yang ada di sudut ruangan. Rak pajangan itu selain sebagai tempat pajangan, juga sebagai pintu untuk masuk ke dalam ruang istirahat Josh.