"Apa aku bisa Bu?" tanya Aneska menatap dalam iris mata Bu Sugeng yang sedang melihatnya.
"Ibu yakin kamu bisa tapi itu juga harus didasari dengan keyakinan kamu sendiri. Kamu harus optimis, jangan menyerah sebelum melangkah."
Aneska terdiam, pandangannya menatap jauh ke depan ke antara pohon-pohon yang rindang tertiup angin.
"Kamu akan pergi mencari pekerjaan dengan siapa?" tanya Bu Sugeng.
"Sendirian," jawab Aneska pelan.
"Sendirian? Tidak dengan sahabatmu?" tanya Bu Sugeng.
"Laras?" tanya Aneska.
"Iya, Laras."
"Tidak, Laras tidak mungkin mau pergi bersamaku ke Ibukota. Dia tidak akan tega meninggalkan Ibunya yang sendirian. Berbeda denganku yang sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Aku bebas mau pergi kemanapun."
Bu Sugeng terdiam, melihat Aneska dari samping yang sedang melihat jauh ke depan. Hatinya merasa kasihan melihat Aneska tetapi dirinya juga tidak punya kemampuan untuk menolong bila sudah menyangkut dengan pekerjaan apalagi uang.