"Tidak ada yang menolak, aku malah senang dapat yang gratisan. Menghemat uangku," kata Aneska. "Terima kasih."
Jihan tersenyum. "Kamu senangnya memang yang dapat gratisan. Tapi benar apa katamu tadi, menghemat uang."
"Jihan," panggil Aneska tersenyum melihat Jihan.
Jihan duduk di depan Aneska merasa aneh dengan sikap Aneska yang begitu manis melihat dirinya. "Jangan membuatku takut."
"Takut?" tanya Aneska tidak mengerti.
"Iya, kenapa melihatku tersenyum seperti itu? Kamu tidak menyukai perempuan bukan?" tanya Jihan.
"Sembarangan! Tentu saja aku tidak menyukai perempuan, aku masih normal masih menyukai laki-laki."
"Kamu memanggil dan melihatku seperti itu membuatku takut," ucap Jihan tertawa.
"Aku mau bilang, terima kasih."
"Terima kasih? Untuk apa?" tanya Jihan.
"Kalau aku tidak bertemu denganmu, mungkin nasibku tidak seperti ini. Kamu juga sangat baik padaku. Aku mengucapakan banyak terima kasih padamu."
