Ervin hanya tersenyum melihat kedua sahabatnya yang pergi meninggalkan dirinya. Hatinya selalu terhibur bila mereka bertiga berkumpul. Meski pun terkadang ucapan mereka ada yang tidak enak didengar tapi Ervin tahu, hati kedua sahabatnya tidak seperti mulutnya.
Setelah melihat pintu tertutup, Ervin dengan segera mengambil ponselnya. Dilihatnya nomor telepon Sekolah Aneska. "Aku ingin menghubungi Aneska," gumamnya tersenyum.
Setelah memikirkan alasan apa yang akan dikatakan pada Gurunya Aneska agar bisa bicara dengan Aneska, Ervin segera menghubungi Sekolahnya Aneska.
"Halo, selamat siang," terdengar suara wanita dengan sopan menjawab panggilan teleponnya.
"Halo, siang," jawab Ervin serius.
"Di sini SMU NEGERI 1, ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu dari seberang telepon.
Ervin terdiam beberapa detik, memikirkan apa yang harus dia katakan.
"Halo," terdengar di sana memanggil karena tidak ada jawaban. "Dengan siapa ini?"