Ponsel Serlin simpan di kursi samping tempat duduknya. "Ramon membuatku jadi banyak berpikir. Setelah mobil hitam tadi yang di jalan, sekarang ada orang asing yang memata matai Apartemen. Tapi aku jadi penasaran, orang itu punya urusan denganku atau dengan Ramon?"
Selama membawa mobil perhatian Serlin terbagi dua, menyetir dan Ramon. Mau tidak mau, apa yang dikatakan Ramon telah menyita pikirannya.
"Jangan sampai yang dikatakan Ramon kalau orang itu adalah orangnya Ervin menjadi kenyataan. Bisa berantakan masa depanku. Aku bisa hidup dalam kemiskinan lagi. Karirku juga bisa langsung jatuh menukik ke dasar jurang," Serlin bicara sendiri di dalam mobil.
Rasa ketakutan tiba-tiba datang menyelimuti perasaan Serlin. Apa yang dia takutkan jangan sampai terjadi. Serlin menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. "Semuanya akan baik-baik saja dan tidak ada yang akan terjadi."