"Ini jalan raya, jalan umum. Pertanyaanmu itu sangat aneh. Orang bebas mau kapan berada di jalan raya," jawab Ramon.
Serlin tidak bicara lagi, apa yang dikatakan Ramon memang ada benarnya. Jalan raya milik umum, siapa saja bebas untuk memakainya.
Ramon diam, sesekali matanya melihat ke kaca spion luar untuk melihat mobil hitam yang ada dibelakangnya. "Aku tidak tahu mobil itu mengikutiku atau hanya orang yang kebetulan saja sama sepertiku sebagai pemakai jalan," monolog Ramon.
Serlin mengambil ponsel yang ada di dalam tas kesayangannya. "Aku dari tadi tidak melihat ponselku," gumam Serlin.
Walau pun di dalam hati Ramon menganggap mobil yang ada dibelakangnya hanyalah pengguna jalan biasa seperti dirinya tapi tetap saja hatinya merasa cemas.
Serlin nampak asik dengan ponsel yang ada ditangannya. Perhatiannya sudah teralihkan dengan ponsel sehingga tidak memperhatikan lagi mobil yang ada dibelakangnya.