Serlin ikut melihat ke kiri dan kanan, dilihatnya ke segala arah untuk memastikan sekelilingnya sepi tidak ada orang. Pandangannya tajam melihat ke luar, walau pun hasratnya tinggi tapi tetap harus waspada.
Mobil terparkir sempurna dipinggir jalan. Ramon memejamkan matanya untuk mengatur napasnya yang mulai naik turun. Jantungnya berdetak kencang seiring dengan hasratnya yang mulai tidak terbendung.
"Ramon," bisik Serlin tersenyum senang karena ulahnya membangunkan gairah Ramon berhasil.
"Tangan kamu itu sangat nakal," jawab Ramon melihat Serlin dengan mata yang sudah memerah.
"Apa kita parkir di sini tidak apa-apa?" tanya Serlin.
"Memangnya mau di mana lagi? Kamu sendiri yang tidak sabar untuk menunggu kita sampai ke Apartemen," jawab Ramon.
"Aku tidak ke Apartemen, pulang dari sini aku langsung pulang," ucap Serlin.
"Aku pikir kamu akan ke Apartemen terlebih dahulu," ucap Ramon mendekat ke Serlin.