"Ada juga terbersit seperti itu di kepalaku. Aku tidak mengenal mereka, tiba-tiba muncul dan mengaku aku anaknya lalu mengajakku untuk tinggal bersama mereka, wajar bukan kalau ada perasaan takut?" tanya Aneska.
"Iya memang sangat wajar. Apa kamu tidak punya foto Ayahmu?" tanya Jihan.
"Foto?"
"Iya, foto. Apa Ibumu tidak menyimpan foto atau apa pun itu yang ada hubungannya dengan Ayahmu?" tanya Jihan.
"Foto Ayahku," gumam Aneska mengingat sesuatu. "Ada, aku ingat sekarang! Ada foto Ayahku," Aneska terlihat senang.
"Kamu lihat wajahnya sama atau tidak. Ayo, cepat lihat! Mana fotonya?!"
Wajah yang tadi sudah terlihat senang berubah menjadi murung kembali. "Tapi foto itu tidak ada di sini."
"Jangan bilang kalau foto itu tidak kamu bawa dan sekarang ada di Desa!"
"Memang kenyataanya seperti itu," ucap Aneska pelan jadi lemas kembali.
"Coba kamu ingat-ingat, wajah yang ada di dalam foto itu sama tidak dengan wajah Ayahmu yang sekarang muncul," kata Jihan.