"Sekalian saja pabriknya dipindahin ke sini," jawab Aneska.
Candra tertawa kecil. "Ternyata kamu lucu juga, padahal pertama aku mengenalmu itu sangat kaku."
"Karena kamu belum mengenalku," jawab Aneska.
"Terima kasih atas waktu dan rotinya," ucap Candra bangun dari duduknya.
"Kamu mau ke mana?"
"Kamu mungkin perlu istirahat, sebaiknya aku kembali ke rumah," jawab Candra.
"Tidak apa-apa, aku juga sendirian."
"Aku sebaiknya kembali ke rumah. Kamu istirahat saja," ucap Candra pergi ke luar dari kamar Aneska.
Aneska langsung bangun untuk mengunci pintu kamarnya. "Candra datang ke sini maksudnya untuk apa? Ingin tahu Ayahku? Apa urusannya dengan dia? Ada-ada saja!"
....
Di tempat lain, Serlin nampak sedang duduk menyandar di bahu tangan kekar Ramon. Tubuh mereka hanya tertutup sehelai kain tipis sehingga lekuk tubuh di antara keduanya terbayang nyata.
"Ramon, kita akan pulang hari ini," ucap Serlin pelan.