"Sama saja dibuka jendela juga, tetap saja panas. Ibukota ini udaranya panas sekali tapi orang-orang mau tinggal di sini," gumam Aneska dengan mata yang masih merah melihat ke luar jendela.
Angin yang menerpa wajah bantalnya tidak membuat tubuhnya merasa segar. "Lebih baik aku mandi saja biar tubuhku tidak panas seperti ini."
Aneska merapikan tempat tidurnya sebelum masuk ke dalam kamar mandi. Boneka besar yang sekarang menjadi teman tidurnya, Aneska buat menjadi posisi duduk.
"Sepertinya aku tadi melihat ada pesan masuk," gumam Aneska begitu matanya jatuh pada ponsel yang ada di atas meja.
Segera diambilnya dan dibaca beberapa pesan yang masuk.
"Jihan?" gumamnya. "Dia mengajakku berangkat kerja sama-sama."
Aneska kembali menyimpan ponselnya di atas meja. "Lebih baik aku mandi saja. Tubuhku gerah sekali."
Satu per satu baju yang melekat ditubuhnya dilepas hingga hanya menyisakan pakaian dalam saja. Dengan santainya Aneska melenggang masuk ke dalam kamar mandi.