"Kopinya wangi sekali," ucap Burhan tersenyum. "Tidak sabar aku ingin meminumnya."
Istrinya duduk disamping Burhan dan mengambil cangkir kopi. "Ini, pelan-pelan meminumnya. Masih sangat panas."
Burhan menerima cangkir kopi dari tangan istrinya. "Harum sekali," Burhan menghisap kepulan asap putih kemudian meniupnya dan meminum kopinya perlahan.
"Enak?" tanya istrinya tersenyum.
"Kopi buatanmu selalu enak makanya aku tidak mau orang lain yang membuat kopi untukku. Aku hanya ingin kamu yang selalu membuatkan aku kopi," jawab Burhan memberikan kembali cangkir kopinya pada istrinya agar disimpan di atas meja.
Istrinya mengambil cangkir kopi dari tangan suaminya dan menyimpannya di atas meja. "Kamu mau makan kuenya sekarang?"
"Iya," jawab Burhan melihat kue yang dari tadi sudah menggoda matanya.
"Makanlah ini."
Burhan menerima kue dari tangan istrinya. "Kelihatannya sangat enak."