"Anak gadis bicaranya jorok sekali," jawab Ervin.
"Jorok apanya? Aku bicara sesuai kenyataan," ucap Aneska menyembunyikan senyumnya karena merasa lucu melihat wajah Ervin yang nampak jijik mendengar dia mengeluarkan semuanya kembali.
"Apa tidak ada bahasa yang lebih halus?" tanya Ervin.
"Aku hanya tamatan SMU yang tidak tahu cara bicara dengan gaya bahasa yang halus apalagi aku dari Desa yang jauh dari kata pergaulan," jawab Aneska.
"Jauh dari Desa yang jauh dari kata pergaulan tapi kamu sangat berani marah padaku dan selalu mengajakku untuk berdebat," jawab Ervin.
"Itu dua hal yang berbeda. Aku marah padamu karena kamu memang layak untuk aku marahi dan aku berdebat karena kamu selalu merasa dirimu benar," jawab Aneska.
"Lihat gaya bicaramu, seperti orang dewasa saja," ucap Ervin.
Aneska tidak menjawab, terdiam melihat Ervin yang sedang meledeknya.
"Apa?" tanya Ervin mengangkat alisnya melihat wajah Aneska yang sedang merengut
"Menyebalkan," ucap Aneska.