"Lalu kenapa semalam kamu meneleponku? Apa kamu ada masalah?" tanya Ervin.
Aneska memutar otaknya untuk mencari alasan yang tepat. Jika bilang dia bermimpi tentang Ervin yang dikejar wanita dengan membawa senjata tajam, sudah tentu pasti Ervin bertanya lebih jauh lagi. Tapi harus dengan alasan apa agar Ervin bisa percaya, kenapa dia menghubungi Ervin ditengah malam yang tidak masuk akal?
"Halo," panggil Ervin karena tidak mendengar Aneska berbicara.
"Iya, halo," jawab Aneska gugup.
"Kenapa jadi diam? Sedang apa kamu?" tanya Ervin.
"Aku ---," ucap Aneska menggantungkan kalimatnya.
"Kenapa?" tanya Ervin.
"Tidak ada," jawab Aneska. "Kamu mau apa menghubungiku?"
"Kenapa malah kamu yang bertanya?" tanya Ervin tidak mengerti.
Aneska semakin bingung dengan ucapannya. "Bodohnya aku malah bertanya," gumam Aneska menepuk dahinya sendiri.
"Halo," panggil Ervin lagi karena Aneska tidak menjawab pertanyaannya.
"Iya, halo," jawab Aneska.