Rasa sakit dihatinya tanpa sadar membuat mata Aneska berkaca kaca. "Ervin, apa yang kamu lakukan pada hatiku? Kenapa rasanya begitu sakit melihatmu bersama wanita lain?" bisik Aneska.
Aneska tertegun melihat Ervin sedang berdansa dengan Serlin hanya jarak beberapa meter darinya. Jantungnya berdetak kencang, dirinya menjadi gugup sehingga tanpa disadarinya tangan yang sedang memegang nampan gemetar.
Ervin tidak menyadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya dari tadi. Tubuhnya dengan santai mengikuti lantunan irama biola yang mengiringi dansanya, hingga beberapa menit kemudian iris matanya beradu dengan iris mata yang sedang berkaca kaca.
Ervin tertegun, darahnya terasa berdesir disusul dengan detak jantung yang tiba-tiba berdetak kencang ketika mata elangnya beradu kontak dengan gadis yang selama ini telah berhasil mencuri hatinya.