"Sepi sekali hidupku, aku punya segalanya tapi tidak dengan cinta. Apa yang salah denganku?" gumam Ervin.
Lamunan Ervin teringat dengan masa lalunya yang penuh dengan kebahagiaan, di mana kedua orang tuanya masih ada. Keluarga yang penuh cinta.
Matanya tertutup perlahan, pikirannya berkelana jauh mengenang ke dua orang tuanya yang telah pergi meninggalkan dirinya seorang diri di dunia ini. Sosok seorang Ibu yang begitu penyayang dan penyabar. Dan Ayah, sosok yang menjadi panutannya. Meski pun Ayahnya seorang laki-laki yang banyak uang dan punya wajah yang rupawan tetapi sangat menjunjung tinggi arti dari kesetiaan.
"Andai saja kedua orang tuaku masih ada, hidupku tidak akan kesepian seperti ini. Aku bisa menceritakan semua keluh kesah dan masalahku pada Ibu. Aku punya segalanya tapi tetap saja, aku merasa tidak punya apa-apa." Hati Ervin bicara sendiri.
