"Sabtu malam, kita datang di acara resepsinya saja," jawab Serlin.
"Sebenarnya aku malas untuk datang tetapi demi menjaga image kami sebagai pasangan romantis di luar sana, maka aku dan Ervin harus hadir dan berpura pura sebagai suami istri yang romantis."
"Bukankah kalian memang pasangan yang romantis?" ledek Ramon.
Serlin tidak menjawab, perhatiannya teralihkan dengan bubur ayam yang sedang dimakannya. "Bubur ini tidak jajah dengan bubur restoran, rasanya sangat lezat. Kalau aku tidur di sini, setiap pagi kamu harus membeli bubur ini untukku."
Wajah Ramon langsung menegang. "Bagaimana mungkin aku bisa membeli bubur ini setiap pagi, Bianca belinya saja aku tidak tahu?" hati Ramon bicara sendiri.
"Ramon!" Panggil Serlin. "Malah bengong?"
"Aku tidak bisa janji akan membelikan kamu bubur ini setiap pagi karena si abang yang jualannya juga kadang lewat kadang nggak," jawab Ramon dengan cepat mencari alasan.
"Betul juga apa yang kamu bilang tapi aku menyukai bubur ini."