Serlin merasa berada di atas angin, perlahan jari lentiknya mulai berani mengelus tangan Ervin yang berada disampingnya.
Mata Ervin mau tidak mau melihat jemari lentik Serlin yang sedang berada di atas kulitnya, aliran darahnya terasa berdesir. Jantungnya perlahan mulai berdetak kencang.
Serlin pura-pura tidak melihat perubahan ekspresi wajah Ervin. Jarinya semakin berani menjelajah di tangan Ervin, perlahan merayap ke dada bidang yang tadi sudah menggodanya sewaktu Ervin baru selesai mandi.
Ervin masih bisa menguasai dirinya, perlahan jemari tangan Serlin disingkirkan. "Apa yang kamu lakukan?"
"Apa aku salah bila menyentuh suamiku sendiri?" tanya Serlin manja kembali mengelus dada Ervin dengan menggoda.
Jantung Ervin semakin berdetak kencang, jiwa lelakinya perlahan bangun dengan sentuhan-sentuhan yang dilakukan jemari Serlin. Apalagi napas hangat Serlin terasa menyentuh kulitnya.