"Terima kasih," jawab Ervin tersenyum, kemudian masuk dan melangkahkan kakinya ke dalam klub yang samar-samar terdengar musik yang kencang dan sudah tercium bau minuman beralkohol.
Ervin berdiri sesaat setelah berada di dalam, pandanganya mencari kedua sahabatnya di antara orang-orang yang berlalu lalang di depannya. "Di mana kedua manusia yang hobinya main lubang itu?" gumam Ervin.
Mata Ervin yang tajam seperti elang, mengedarkan pandangannya mencari ke dua sahabatnya yang telah terlebih dahulu datang. Di antara cahaya lampu yang tidak terlalu terang, Ervin melihat orang-orang yang sedang duduk dan minum.
"Mereka duduk di mana?" Ervin bicara sendiri, langkahnya menuju ke arah bar untuk duduk dan memesan minuman pada bartender.
"Minuman apa Tuan?" tanya bartender yang punya paras cukup tampan dan kulit yang putih begitu melihat Ervin.