"Sialan Josh," umpat Ervin.
Terdengar Thomas tertawa terbahak. "Josh sangat menikmati sekali hidup, baginya setiap detik yang dilewatinya harus benar-benar berlalu dengan kesenangan. Justru itu bagus daripada kamu yang setiap detiknya selalu bergelut dengan masalah."
"Kita bertemu di mana?" tanya Ervin tanpa merespon ucapan Thomas.
"Rumah Josh, di sana lebih nyaman untuk bicara."
"Baiklah," jawab Ervin.
"Ok, sampai bertemu nanti," jawab Thomas.
Ervin menutup ponsel dan memasukkan kembali ke saku celananya. "Josh ini tidak pernah puas dengan wanita padahal semua wanita lubangnya sama."
Ervin menambah kecepatan mobilnya setelah beberapa saat terurai dari macet. Pikirannya tetap teringat dengan Aneska yang sekarang jauh dari pandangannya. "Kenapa aku jadi tidak tenang Aneska berada jauh dariku?"
Ervin merogoh kembali ponselnya. "Sebaiknya aku menghubungi Josh."
Setelah mencari nomor sahabatnya di antara deretan nomor yang lain. Ervin segera menghubunginya.