"Aneska pergi, tasnya sudah tidak ada. Berarti yang kamu lihat itu, memang Aneska. Dia sangat pintar bisa ke luar dari sini," kata Ervin kembali berbicara di telepon dengan Thomas.
"Tapi bagaimana caranya dia bisa ke luar? Tidak mungkin kalau lewat jendela, tempatmu berada di ketinggian."
"Aku tidak mengerti," jawab Ervin. "Tapi yang pasti, Aneska memang sudah tidak ada lagi di Apartemen."
"Aku rasa dia pulang ke tempatnya. Kamu tidak usah khawatir, dia pasti pulang ke sana," kata Thomas. "Cari dia ke tempat kostnya. Aku malah takut dia akan tersesat di jalan. Dia tidak tahu jalan di Ibukota ini?"
"Benar apa katamu. Bagaimana kalau dia tersesat tidak tahu arah dan bertemu dengan orang jahat. Aku harus segera ke tempat kostnya." Ervin langsung menutup ponselnya tanpa menunggu Thomas bicara lagi.
Dengan tergesa gesa, Ervin segera ke luar dari kamar dan bergegas pergi ke luar dari Apartemen. Langkahnya setengah berlari menuju ke lift yang akan membawanya ke lantai bawah.