Aneska yang berada di dalam kamar nampak mondar mandir dengan bertolak pinggang, napasnya naik turun menahan marah. "Brengsek! Sialan!! Menyebalkan!! Makhluk bumi satu itu benar-benar sangat menyebalkan! Aku harus memikirkan cara agar bisa ke luar dari sini."
Wajah Aneska memerah, bibirnya tidak hentinya mengumpat Ervin yang benar-benar telah menguji kesabarannya. Sesekali kakinya di hentakkan ke lantai untuk menumpahkan segala amarah yang ada dalam dadanya. "Rasanya aku hampir gila!!"
Aneska menarik rambutnya sendiri, duduk di tepi tempat tidur. "Aku tidak mengerti dengan isi kepala Ervin. Kenapa dia memperlakukan aku seperti ini? Aku membencinya!!"
Aneska langsung menjatuhkan tubuhnya ke belakang ke atas tempat tidur yang menjadi saksi marah kekesalan dirinya. "Berpikir Aneska, ayo berpikir! Jangan jadi wanita bodoh yang terkurung di sini." Aneska bicara pada dirinya sendiri.