"Kamu tidur dari jam berapa? Kalau tahu kamu tidur nyenyak begitu, aku tidak akan terburu buru datang," kata Ervin berdiri dan menunggu Aneska untuk turun dari tempat tidur.
"Pokoknya sudah lama. Aku juga tidak menyuruhmu datang," ucap Aneska masih mengumpulkan kesadarannya dengan duduk ditepi tempat tidur.
"Aku pikir kamu lapar makanya aku terburu buru," jawab Ervin.
Aneska menurunkan kakinya, mencari sandal dengan mata yang masih merah melihat ke bawah.
Ervin mendekatkan sandal ke kakinya Aneska. "Ini sandal kamu?"
Aneska segera memakainya dan mengikuti Ervin yang berjalan di depannya sambil menyisir rambutnya yang berantakan dengan jarinya.
Ervin mengambil piring dan menaruhnya di atas meja. "Coba tebak apa yang aku belikan untukmu?" tanya Ervin setelah mereka berdua berada di dapur.
"Apa?" tanya Aneska menarik kursi dan duduk menghadap meja makan.
"Tebak sendiri," jawab Ervin tersenyum duduk di depan Aneska lalu membuka paper bag yang dari tadi belum di buka.