Suara klakson yang saling bersahutan sudah tidak dihiraukan lagi oleh Serlin, baginya yang terpenting sekarang cepat sampai ke kantornya Ervin. Usahanya menyalip setiap kendaraan tidak sia-sia, Serlin akhirnya sampai juga di depan gedung pencakar langit milik suaminya, Ervin Wijaya.
Tanpa menunggu lama, Serlin langsung keluar dari dalam mobilnya dan memberikan kunci mobilnya pada petugas parkir. "Parkirkan yang benar."
"Baik Nyonya," jawabnya sopan karena sudah tahu wanita cantik yang sedang berdiri di depannya sekarang adalah istri dari pemilik perusahaan.
Serlin segera melangkahkan kaki jenjangnya masuk ke dalam gedung, suara high heelsnya menggema begitu beradu dengan lantai keramik yang diinjaknya.
"Aku yakin Ervin masih ada di dalam ruangannya," hati Serlin bicara sendiri, merasa cemas takut Ervin sudah pergi untuk makan siang.
"Selamat siang Nyonya," tiba-tiba ada karyawan wanita menyapanya begitu Serlin hendak masuk ke dalam lift.
"Siang," jawab Serlin ramah.