"Aneska," panggil Ervin berbisik dengan menempelkan dagunya di kepala Aneska dari belakang. "Kamu tahu kenapa rembulan itu nampak indah di mataku malam ini?" tanya Ervin mengecup rambut Aneska yang harum bunga dengan penuh kasih sayang.
"Aku tidak tahu," jawab Aneska pelan.
"Karena saat ini ada kamu yang menemani aku melihat rembulan jadi saat ini rembulan itu nampak indah. Tapi tetap dimataku, kamu yang tercantik dan terindah," bisik Ervin ditelinga Aneska.
Aneska tersipu malu, untung saja Ervin berada dibelakangnya jadi Ervin tidak tahu jika wajahnya sekarang ini merona merah karena mendapat sanjungan yang begitu indah di telinga Aneska.
"Aneska, kamu tahu tidak? Sejak aku melihatmu pertama kali, aku sudah tertarik padamu. Mataku tidak bisa lepas melihat ke arahmu. Walaupun kamu berada di antara teman-teman Sekolahmu tetapi kamu tetap yang terlihat paling cantik di mataku."