Ramon tersenyum melihat bibir Serlin yang bengkak karena ulahnya. Diusapnya bibir Serlin yang mengkilap karena saliva mereka berdua. "Kamu cepat sekali terangsang, wajahmu memerah dan matamu sudah terlihat terbakar gairah. Kamu pasti sangat menginginkannya."
"Kamu juga menginginkannya, lihat matamu itu. Sudah berkabut gairah," bisik Serlin.
Ramon tersenyum. "Karena kamu sangat menggairahkan." Perlahan tangan Ramon membuka satu per satu kancing depan baju Serlin sampai terlepas semuanya sehingga dapat terlihat kain bra berwarna hitam berenda yang menutupi dua bukit kembar dengan kulit mulus.
Serlin tidak tinggal diam, tangannya ikut meraba dada bidang Ramon yang masih tertutup kaos polo yang ketat.
Ramon tersenyum begitu tangannya dengan nakal mengelus kain bra yang menutupi kedua bukit yang menjulang tinggi sehingga membuat Serlin semakin terbakar gairah.