Aneska menjadi diam, sorot mata Ervin begitu tajam melihat dirinya terlihat penuh amarah dan kesal. Mata yang terlihat menyimpan banyak misteri di dalamnya.
Ervin mengalihkan pandangannya, melihat ke laut lepas. Hatinya mendadak kesal dengan pertanyaan Aneska yang tiba-tiba saja menanyakan Serlin. Tapi dirinya juga tidak bisa menyalahkan Aneska, pertanyaan yang diajukan padanya itu adalah pertanyaan yang wajar karena memang dirinya telah menikah.
Aneska tidak bicara lagi, dilihatnya Ervin yang mendadak berubah. Hatinya jadi bertanya tanya, mungkinkah ada sesuatu yang terjadi antara Ervin dengan istrinya?
Tidak lama kemudian, datang dua orang pelayan yang membawa troli kecil makanan membawa pesanan Ervin. Tanpa menunggu lama langsung saja di atur di meja, sementara Ervin dan Aneska sama-sama terdiam hanya melihat saja.
"Silahkan menikmati hidangannya," ucap pelayan tersebut setelah mengatur semua makanan di atas meja.
"Terima kasih," jawab Ervin.
