Selamat Membaca
Detik berlalu, bertalu-talu denting jarumnya menandakan pergantian waktu yang berderap. Menjadi not irama dalam kesunyian. Kantuk belum lagi datang berkunjung. Selesai sudah surat Al-Mulk dan Al-Waqiah aku dawamkan. Lalu melirik penunjuk waktu di sudut kanan atas ponselku, menunjukkan sudah menjelang pukul tiga dini hari. Bosan. Aku pun turun dari ranjang, lalu duduk bersila menyandarkan kepala ke gigir ranjang. Tepat berhadapan dengan wajah Jasmine. Bersisian dengan bantal yang menyandang kepalanya. Memeta wajah tirusnya dalam bingkai hijab sederhana itu. Masya Allah, rezeki mana yang hendak aku dustakan. Dia sempurna. Wajah Indo-Arab begitu kentara dalam keelokan ragawidya. Sebagai keturunan dari klan keluarga Al-Latif yang kesohor memiliki paras-paras cantik dan tampan, lagi taat dalam syari'at. Sungguh aku beruntung. Mata kian berat ....
***
"Argh ...." Jasmine menjerit.