Selamat Membaca
Rara tersentak.
"Pistol?" gumamnya tak percaya. Untuk apa Kevin menyimpan sebuah pistol di pinggiran tempat tidur?
Meski hatinya bertanya-tanya saat ini, tapi Rara mencoba untuk tetap fokus. Sambil melepaskan sandal rumah yang ia pakai dan meletakkannya di bawah kolong, gadis itu tampak celingak-celinguk mencari tempat sembunyi yang baru.
Tapi, terlalu banyak kemungkinan ia bisa ketahuan jika bersembunyi di sekitar areal kamar ini.Di Sela-sela kepanikannya, perhatian Rara tertuju pada jendela. Gadis itu mendekat ke arah jendela kaca itu sambil menatap keluar.
"Tinggi juga," gumamnya. Tentu saja tinggi karena saat ini dia tengah berada di lantai empat gedung apartemen.
"Oke, gas ajalah," ujarnya memantapkan hatinya.
