Chereads / Selalu Ada untukmu / Chapter 29 - Bertemu Kembali

Chapter 29 - Bertemu Kembali

Selamat Membaca!! 

Mama Sonya dan Rara masuk kedalam mobil nya berangkat menuju mall karena mereka akan berbelanja bahan makanan juga kue untuk menyuguhkan ketika Boby dan Liam datang nanti besok.

Setibanya di mall mama memilih ke supermarket dulu dibantu Rara juga pak sopir yang membantu membawakan belanjaan ke mobilnya dan mama melanjutkan untuk menemani Rara memilih t-shirt nya dan celana jeans baru nya, mama bukan hanya menemani tapi mama juga sama Rara berbelanja setelah mendapatkan yang mereka inginkan, mama ke toko kue langganan sebelum pulang ke rumah mereka.

Keesokan harinya, pagi yang cerah sedikit mendung di dalam kamarnya seorang gadis.

"Eugh.. Ini jam berapa ya?" gumamnya sambil tangan nya meraba ponselnya di dalam nakas samping kasur nya.

"Wah.. Mama ini sudah jam 6 kenapa gak bangunin aku!!" teriak Rara di dalam kamarnya, dia langsung loncat bangun dan berlari ke kamar mandinya.

Jebur.. Jebur.... Srtttttt  suara air shower itu menyala. Ritual mandi Rara yang biasanya lama kini hanya 5 menit setelah merasa sudah membersihkan badannya, menyikat gigi di wastafel dengan menggunakan handuk kimono nya, barulah dia keluar dari kamar mandi.

Rara masuk kedalam walk in closetnya membuka lemari baju mencari celana jeans dan t-shirt yang kemarin dibeli nya sudah di gosok bibik art nya di rumah.

Setelah berpenampilan rapi, berlenggok sedikit menggunakan lip balm dan mengerai rambutnya yang panjang setelah kemarin sore ke salon habis creambath bersama sang mama.

Merasa sudah oke penampilan, Rara keluar dari kamarnya menuruni tangga, menengok ke kanan ke kiri, terlihat sudah sang mama dan papa juga adik nya yang gemoy  sedang sarapan pagi. 

"Mama ko gak bangunin aku sech ini udah setengah tujuh mah, Rara harus segera berangkat menjemput Boby" keluhnya saat sampai di meja makan.

"Makan dulu sebentar lima menit nech mama buatkan sandwich dan minum susunya, mama tahu kamu semaleman gak bisa tidur kan!!" goda mama nya Rara. 

"Ish, mama kaya gak pernah muda aja hihi" jawab Rara cengengesan. 

"Mobil udah papa siapin tuh dua, kan nanti sama Arin dan Indah juga. Tapi kamu jangan bawa mobil ya, kalo yang satu mau dipake Liam langsung ke kantor katanya" jelas sang papa melipat koran pagi yang dibaca dan Rara hanya mengangguk.

"Kak Liam kan belum mandi tuh pah, nanti baju ganti nya" ucap Rara sambil mengambil susunya. 

"Sudah di siapkan di kantor" jawab sang papa. 

"Permisi, tuan mobil sudah siap!" ucap pak sopir bernama Wandi. 

"Iya, sebentar lagi, nunggu tuan putri selesai makan. Bapak Wandi sudah sarapan?" tanya papa Rara ramah. 

"Sudah tuan, kalo gitu saya tunggu di depan, permisi tuan, nyonya sama neng Rara neng Ziya" pamit pak Wandi. 

"Yuk pah, kita berangkat!!" ajak Rara berdiri dari kursi nya melihat ke arah sang papa yang sedang menengok nya. 

"Oke,, Mah papa berangkat dulu dan kamu Ziya temenin mama ya, bentar lagi om Boby, tante Arin dan Indah datang, jangan main keluar dulu" pamit papa mengecup kening mama dan mama menyalami tangan papa juga Ziya menyalami papa nya.

Rara menggandeng tangan papa dan Sesampai di mobil, papa menunjuk supaya Rara naik di mobil satunya lagi.

"Lho, kok Rara naik mobil gak bareng papa?" keluh Rara.

"Hmm, kasian noh pak Ujang nunggu, gak ada temen ngobrol dia nantinya" jawab sang papa menggoda anak gadis nya.

"Ish, papa. Iya deh aku naik mobil bersama pak Ujang" keluh Rara melengos pergi ke mobil yang di kendarai pak Ujang dan menciumi pipi sang mama juga Ziya ketika sebelum masuk mobilnya.

"Ih, tumben kakak kecup aku mah, biasanya melengos pergi aja, cie cie yang mau datang kak Boby nya" goda Ziya.

"Ish kecil-kecil sudah bisa godain kakak nya" jawab Rara.

"Biarin, biar aku ambil kakak Boby dari kakak" ketus nya sambil cemberut.

"Haha iya iya kamu imut banget kalo lagi ngambek Ziya" goda Rara senang melihat adiknya cemberut.

"Sudah-sudah, cepetan berangkat ntar kena macet kamu Ra" lerai sang mama.

"Oke, dah mama, dah Ziya.. Muaaach" ucap Rara melambaikan tangannya dan mama menggelengkan kepalanya, Zjya yang menjulurkan lidahnya.

"Hati-hati ya pah, Hati-hati Rara" ucap sang mama sambil memeluk Ziya.

Sepanjang perjalanan hati Rara bahagia sambil bernyanyi - nyanyi mendengar lagu di headset nya, dan alhamdulillah nya jalan raya menuju bandara hari ini tidak macet. Sesampainya Rara di Bandara di menuju halte gate keluar pintu E, namun sepertinya belum ada tanda-tanda kedatangan kak Liam dan Boby.

"lebih baik kita tunggu mereka di restoran saja Ra" ajak papa nya Rara. 

"Oh, iya pak, Rara kirim pesan Boby dulu" jawab Rara.

Setelah memberikan pesan pada Boby, Rara mengikuti papanya ke restoran yang dimaksud. 

Akhirnya pesawat yang di tumpangi Boby, Arin, Indah dan kak Liam landing dengan mulus tak seperti pesawat di negeri ku. Boby dan Arina juga Indah sedang menunggu di mesin Belt Conveyor berputar, sudah  dua puluh menit berdiri disini, tak kunjung berputar. Hendak mengambil dua travel bag besar yang Arin simpan di bagasi pesawat overweight 3 kg, karena banyak baju yang dibawa. Tak berapa lama berputar Belt Conveyor nya berputar Arin mendapatkan dua koper nya. Segera mereka masuk ke gate untuk pemeriksaan paspor mengantri lima menit, petugas imigrasi mencocokkan rekam retina dengan paspor nya, mengantri lagi 10 menit di visa liburan yang mereka kantongi. Lolos tanpa interogasi pos pemeriksaan bea cukai mengantri lagi lima belas menit. Sambil mengantri mereka memasang sim card, sim card di pasang dan ponselnya Boby mendapatkan pop up pesan masuk.

"Aku sudah dibawah, Aku tunggu di restoran" pesan dari Rara masuk. Boby, Arin, Indah dan kak Liam berjalan ke arah restoran yang dimaksud Rara dan papanya.

Mereka masuk kedalam Restoran dan Boby mendekati Rara yang sedang duduk minum kopi late nya.

"Sudah menunggu lama ya!" ucap Boby dan Rara hampir tersedak memegang dada sementara Arin dan Indah tersenyum melihat nya.

"Ah.. Gak.. Gak lama.. Kok" jawab Rara yang berdiri dari duduk nggak begitu melihat Boby dan Arina dan Indah mendekati langsung memeluk Rara.

"Hallo Ra, pa kabarnya?" saat Arina tersenyum pada Rara dan Rara pun tersenyum. Sedangkan kak Liam langsung bersalaman dengan papa nya Rara mereka duduk terpisah  dengan Rara dan Boby dan Arina juga Indah. Boby sedari tadi hanya memandang Rara sambil memesan sarapan n ya san membiarkan kedua gadis itu berbicara dulu dengan Rara.

Akhirnya mereka sarapan di restoran itu sebelum pulang kerumah sementara papa dan kak Liam langsung menuju kantor nya.

Bersambung