Selamat Membaca
"Aku nggak ikut ke rumah Mama. Bilang aja kalau aku ada kerjaan, ya." Begitu kata Kak Raymond pagi tadi, sebelum dia berangkat kerja.
"Ya, Mama juga pasti mengerti kalau kamu sibuk," balasku saat itu.
Hari Sabtu, Kak Raymond hanya ke kantor setengah hari. Namun, dia tetap pulang saat Magrib karena harus ke tempat gym langganannya. Meski rutin lari pagi sebelum berangkat kerja, dia juga tidak pernah bolos membentuk otot di salah satu pusat binaraga. Dia benci jika ada setengah kotak saja yang hilang dari otot perutnya. Aku tidak tahu gunanya apa, padahal siapa yang melihat perutnya selain aku? Aku pun tidak peduli jika memang hanya ada satu bakpao di sana.
Alasan itulah yang membuatku pergi ke rumah Mama bertiga dengan anak-anakku. Aku duduk di kursi kemudi dan anak-anakku di kursi belakang, masing-masing berada di kursi khusus balita dan bayi. Sudah dari tadi Louis menangis dan aku memilih fokus pada jalanan yang padat.