Selamat Membaca
Putus asa adalah kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan Rara saat ini. Negosiasi yang ia lakukan untuk bisa keluar dari situasi perjodohannya dengan Dokter Devan ditolak mentah-mentah oleh mamanya.
Padahal sang mama adalah harapan Rara kalo kamu satu-satunya yang dapat dijadikan pembela setiap ia berada dalam keterpaksaan untuk mengikuti kemauan sang papa. Semua argumen sudah ia paparkan, tetapi tak juga membuat wanita di hadapannya berubah pikiran.
Suara mamanya yang hampir menyerupai bisikan tetap sarat emosi saat wanita itu berbicara. Rara membuang pandang ke arah ranjang tempat papanya berbaring. Ia baru bisa benar-benar membicarakan persoalan itu setelah sang papa meminum obat dan tertidur. Setelah seminggu berlalu, ia masih terjebak di rumah sakit ini tanpa bisa melarikan diri.