Selamat Membaca
Arina merasa kesal karena Raymond pulang duluan bahkan akan pergi ke Amerika yang dia tahu dari Indah yang sedari tadi chat an sama Boby.
Arin menonaktifkan hpnya dan Indah berusaha membujuk untuk tetap bersemangat.
"Kenapa Rin? Masih mikirin kak Ray?" goda Indah, Arin diam saja.
"Tenanglah Rin, siapa tahu dia lagi sibuk dan lelah di perjalanan sama mama, kasih waktu aja Rin mungkin besok kakak Ray menghubungi" mulut beo Indah yang membuat Arin mengerutkan dahinya.
Tok... Tok... Tok...
"Arin, Indah ini Oma, boleh Oma masuk?" ucap Oma dibalik pintu kamarnya Arin.
"Masuklah Oma" lirih Arin lemas.
Kenapa cucu Oma?" datang mendekat membelai surai Arin.
"Hmmmm.. Itu Oma, Arin lagi menunggu kabar dari kak Raymond" celoteh Indah yang mendapatkan pelototan dari Arin, karena teman nya ini suka ceplas ceplos.
"Ish.. Indah bisa DIAM Gak!!" bentak Arin.
"Ups.. MAAF RIN" jawab Indah sambil menunduk mendekatkan dirinya pada Oma meminta perlindungan.
"Sudah.. Kamu yang sabar sayang, jika dia menyayangimu dia akan mengabarimu!! Yuk sekarang kebawah Opa menunggu ada yang mau Opa sampaikan ke kalian!!" bujuk Oma, dan Arin mengangguk.
Mereka bertiga turun kebawah dan menemui Opa di ruang kerjanya.
Tok.. Tok..
"Masuklah"
Opa yang sedang membaca buku melihat kearah pintu dan menutup bukunya. Arin, Indah dan Oma duduk di Sofa depan kursi kerja Opa.
"Opa panggil Arin dan Indah karena besok Opa dan Oma akan pergi ke Amerika buat selesaikan masalah dengan pamanmu juga buat menjaga perusahaan papa mu Arin di Amerika. Kalian selesai kan sekolah kalian 3 tahun lagi kalian akan sekolah di Amerika, persiapkan semua yang sudah Opa rencana kan kepada asisten Opa juga bu Asri akan kegiatan kalian nanti" tegas Opa melihat kearah Arin dan Indah.
Arin dan Indah saling melirik dan melihat kearah Oma meminta bantuan, dan Oma mengangguk.
"Baik Opa" jawab keduanya.
"Jangan sedih tiap liburan kalian bisa datang ke Amerika nanti Opa jemput memakai jet Opa" jelas nya sambil tersenyum.
"Ke Amerika Opa" Teriak Indah yang kegirangan.
"Ya"
"Indah mau Opa, ya kan Rin?" jawab Indah dan Arina tersenyum.
"Baiklah kalian istirahat bukan nya besok kalian juga pulang ke panti. Pesan Opa jaga diri, Belajar yang tekun ya!!" pinta Opa.
"Baik Opa, kalau gitu Arin sama Indah pamit dulu" jawab Arin menggandeng tangan Indah.
"Kalian istirahat gak boleh begadang!!" ucap Oma mengedipkan matanya.
"Ok oma" jawab Indah.
Arin dan Indah masuk ke kamarnya. Indah dan Arin membereskan pakaian, memasukkan ke dalam kopernya.
Setelah itu Indah langsung ke tempat tidurnya sambil bermain dengan hp mendengarkan lagu lewat headsetnya. Sementara Arina duduk di meja membuka buku diary nya. Menuliskan kata kangen pada Raymond.
DEAR DIARY
Cinta...
Tak ada yang bisa ku goreskan tuk menggambarkan rasaku saat ini...
Rasa rindu yang teramat sangat,
Kebahagiaan yang tersirat di depan mata,
Detik-detik penantian yang terasa panjang,
Kekokohan hati yang menuntut kesabaran dan kedewasaan tuk menepati sebuah janji...
Tak ada yang perlu kau sampaikan tuk meyakinkanku bahwa kau hanya mencintaiku,
Bahwa hanya aku bidadari mu,
Aku tak butuh itu cinta...
Karena apapun itu ku yakinkan padamu bahwa aku tercipta tuk jadi bagian dari hatimu
Tuk menjadi tulang rusukmu
Tuk menjadi sandaran jiwamu...
YOUR LOVE
ARIN
Arina menutup buku diary nya dan merebahkan tubuh di atas tempat tidur, Arin melihat kearah Indah yang sudah tertidur nyenyak, Arin menyimpan headset nya Indah juga hp ke atas nakas dan mematikan dengan lampu tidur.
Di tempat nya Raymond yang siang itu tertidur di kamarnya, Raymond tidak tahu kalau hp lowbat, Raymond terbangun ketika mama nya membangunkan untuk makan siang jam 2 siang ini, yang lain sudah makan siang tinggal Raymond yang dari tadi pagi datang jam 10 an belum bangun.
"Ray, bangun nak"
"Eughhh, mama"
"Sudah jam dua kamu belum makan siang nak. Yuk turun makan dulu, Elisa bilang kalau Liam tadi menghubungimu tapi tidak bisa. Apa hp mu lowbat" jelas sang mama.
"O, iya mah. Raymond lupa ngabarin ke Liam kalo Ray sudah sampai, seperti hp Ray lowbat mah menunjukkan hp nya" jawab Raymond.
"Ya sudah sini mama cas kan hp dibawah saja. Cepatlah mandi terus turun kebawah makan, mama tunggu di ruang makan Ray!!" tegas mama meninggalkan Ray.
Raymond segera mandi dan setelah itu turun kebawah yang sudah disambut dengan celotehan Elisa.
Mama yang melihat Raymond turun melambai kan tangganya.
" Sini Ray, makan dulu. Mama udah masakin kesukaan mu!! " ajak mama.
"Ka Ray, suruh hubungi liam tuh, kalo ada perlu aja dia chat aku trs. CK MENYEBALKAN!! desis nya.
Raymond makan dengan lahap setelah itu mama meminta Raymond mengantarkannya dulu ke restoran nya. Dan Raymond menyanggupinya karena dia sama sekali belum pernah ke restoran mama nya waktu dulu Raymond lebih banyak kegiatan ekskulnya jarang menemani sang mama apalagi menemani nya ke restoran.
Di restoran ternyata mama mengaudit keuangan sehingga malam harinya mereka barulah pulang,sebenarnya keadaan restoran mama aman saja, cuma sesuai rencana tiap 3 bulan sekali mama cek keuangan restoran sendiri tanpa bantuan orang lain atau teman yang mengelola nya. Raymond sedikit mengeram karena dia lupa tidak membawa hp nya hingga kebosanan menunggu mama nya selama di restoran kerjaan makan dan menonton tv, berjalan di sekitar restoran.
Raymond merasa lega ketika mama nya sudah keluar dari ruang audit dan berpamitan kepada semua karyawan nya.
Sesampai nya di apartemen Raymond mencari hp dan menyalakan hp nya. Begitu dinyalakan banyak pesan dari liam dan Bobby, Ray sedikit heran apa Arina marah tidak menghubungi nya. Akhirnya Raymond menelepon nya namun hp Arin tidak aktif. Raymond menutup telpon nya, kecewa dan berpikir mungkin Arin benar-benar marah padanya. Sampai Raymond tidak bisa tidur nyenyak.
Adzan subuh.. Raymond coba menghubungi Arin kembali dan nada tersambung, hati Raymond bahagia.
Kring...kring
"Assalamualaikum" suara di seberang.
"Waalaikumsalam"
"Maaf sayang, aku baru telepon tadi sore menemani mama audit ke restoran"
"Hmmm"
"Kamu marah sayang, I'm so Sorry honey"
"Oke"
"Kenapa hp kakak baru aktif"
"Hp aku lowbat sayang, waktu pergi sama mama aku lupa ga bawa hp"
"Kapan kakak berangkat"
"Besok siang sayang jam 2"
"Ya sudah hati-hati ka"
"Kamu juga, kalo aku sudah sampai aku hubungi honey"
"Sayang I love you"
Dengan suara merdu nan syahdu
Ternyata benar dari kekasih hatiku
Yang sedari tadi teleponnya kutunggu
Serasa terbang ke langit ketujuh
Hatiku riang mendayu-dayu. Lompat-lompat tak sadar kejedot pintu
Teriak "Aduh" namun tetap bahagia hatiku
Lalu aku bertanya,
"kenapa kau sayangku?"
Lalu Arin jawab
"Tidak apa-apa sayang"
"I love you too"
"Kakak, Arin sholat dulu, nanti Arin telpon lagi"
"Oke, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Setelah itu Arin pun bergegas ke kamar mandi, setelah melihat Indah sudah siap sholat.
"Arin cepat lah kita sholat barengan!!" teriak Indah.
Bersambung