Chereads / Selalu Ada untukmu / Chapter 17 - Kencan Indah & Liam

Chapter 17 - Kencan Indah & Liam

Selamat Membaca 

Setelah Sholat subuh bersama Arin dan Indah, berlari pagi di sepanjang pantai dengan pengawal para bodyguard.

Setelah merasa sangat lelah Arin dan Indah pulang dan membersihkan badan mereka, walau harus menunggu lama Arina dengan ritual mandinya, Indah selalu setia menemani di kamarnya dengan chat terus bersama Boby. Mau tahu ga apa yang dibahas Indah dan Boby? Haha pasti tau kan, kalau Indah ini lagi mencari informasi tentang kak Liam, walau Indah sudah tahu no nya ka Liam, begitu juga Liam namun tidak ada keberanian Indah untuk memulai chat nya duluan kalo ga penting-penting banget.

Pagi-pagi mereka telah sarapan bersama dengan Opa dan Oma, keberangkatan Oma dan Opa duluan membuat hati keduanya bersedih, saling berpelukan menangis berpisah dengan Oma dan Opa nya.

Arin dan Indah menaiki bus untuk pulang ke panti, namun kali ini Indah tampak lebih banyak diam begitu juga dengan Arina yang sudah tertidur di bus. Mungkin karena Arin tidak bisa tidur semalaman menunggu kabar dari Raymond. Bus tampak sepi tanpa celotehan Indah.

Sesampai nya di panti Arin langsung masuk kamarnya merebahkan diri diatas kasur yang sudah di ganti sama Opa nya Arin.

Namun Indah sedikit menuliskan di bukunya.

Aku mencintaimu dalam diam

Karna... 

dalam diam aku tidak menemukan 

penolakan... 

Aku memilih untuk 

mencintaimu 

dalam kesendirian 

Karna... 

dalam kesendirian 

tak ada yang 

memilikimu 

kecuali aku

Itulah ungkapan hati Indah, setelah itu Indah hanya melamun dan tertidur di atas meja belajar nya.

Keesokan harinya

Bagaimanapun Indah tetaplah seorang gadis. Tentu saja ia juga punya rasa pada seorang pemuda. Di sekolah, Indah diam-diam menyukai seorang pemuda yang digilai para gadis seantero kota C. Sudah cakep, pintar, kaya dan berprestasi. Itulah gambaran pemuda yang ditaksir Indah. Namun, bukan karena itu ia menyukainya. Entah mengapa, setiap menatapnya hati Indah terasa begitu tenang dan nyaman. 

LIAM JOHN ALEXANDER, begitulah namanya kak Liam, panggilan populernya. Padahal sedikit pun dia tak pernah peduli pada Indah. Jangankan menyapa, melirik pun sepertinya enggan.  

Namun, entah mimpi apa hari ini Liam tiba-tiba menyapa Indah. Dengan alasan meminjam catatan fisika dia berusaha akrab dengan Indah melalui chat nya. Tentu saja hal tersebut seperti gayung bersambut.  Indah sangat menyukainya. Tak dihiraukannya semua keganjilan yang terjadi. Mengapa Kak Liam mau menyapanya, mengapa kak Liam mau bicara padanya dan mengapa dia bahkan mau akrab, dekat dengan Indah. Ia menampik semua itu. INDAH bahkan sangat menikmati kebahagiaannya yang sedang dilanda asmara. Ya, Indah jatuh cinta kepada kak Liam . Indah merasa berada di awang-awang. 

INDAH terlena dengan segala bujuk rayu Liam. Gadis mana yang tak suka, jika yang mengucap cinta adalah orang yang selama ini diidamkan gadis di kota C. Perlakuannya yang begitu lembut dan perhatiannya yang sangat tulus membuat Indah semakin jatuh cinta. 

Setiap hari  Indah yang selalu mendapat tatapan sinis dari para  pengagum kak Liam menikmati kemesraannya bersama pujaan hatinya. Mungkin mereka tak menyangka bagaimana mungkin gadis itik si buruk rupa bisa berpacaran dengan seorang kak Liam, Indah mengabaikan semuanya, yang penting kak Liam mencintai dirinya

Hari-hari Indah penuh dengan warna, sebulan sudah ia berpacaran dengan kak Liam .

Malam ini  Liam mengajaknya menghadiri acara ulang tahun temannya. Tentu saja dengan senang hati Indah mengiyakan ajakannya. INDAH meminta izin kepada ibu pantinya dan berhasil mendapatkan ijin asal Indah bersama Arina, Arina terpaksa mengikuti keinginan ibu Asri walau sebenarnya enggan.

Sementara di tempat Liam, hanya itu cara liam mendekat kan diri pada Indah yang notabene gadis yang cerdas selalu mendapatkan juara olimpiade matematika di kota C, walaupun Indah dikatakan orang-orang buruk rupa sebenarnya Indah manis walaupun kulit putih seperti Arin pasti sangat cantik.

Liam mendapatkan ide mendekati Indah dari adik nya Boby begitu pun dengan no telpon Indah.

Kepergian Arin, Indah dan Liam mendapatkan penolakan besar dari Raymond yang tak ingin gadis nya banyak yang menyukai nya, rela tidak rela akhirnya terpaksa mengizinkan karena rayuan gadis pujaan hatinya memastikan kalau hati dan matanya hanya untuk Raymond.

Arin sudah berdandan dan melihat Indah memakai gaun dan bawah bukan memakai high-heels, Indah memakai sepatu bootnya.

"Ndah.. Kamu pakai saja wedges aku nech.. Kal2 kamu ga mau pake high-heels" ucap Arin.

"Aku ga biasa Rin" lirihnya.

"Pakai aja nih, daripada pakai high-heels" ucap Arin menyodorkan wedges nya.

Indah terpaksa memakai dengan sedikit cemberut.

"Ck. Jangan cemberut senyum mau jalan sama pacarnya juga" goda Arin.

"Aku dah bawa head set biar ga denger omongan kamu berdua kak liam, haha.. Ntar aku baper" goda Arin kembali.

"Ck, ya udah yuk. Kasian kak Liam nunggu nya lama!" ajak Arin, yang diajak malah malas-malas, Arin semangat menggoda Indah

Arin dan Indah sudah turun dari kamarnya dan menuju ruang tamu dimana ada kak liam dan Bobby juga Ibu panti yang menemaninya.

"Wah, anak-anak ibu cantik - cantik" puji bu Asri membuat keduanya tersipu

"Ndah pangling banget lo" Teriak Bobby.

"Cantik" puji kak Liam yang terpesona kecantikan alami Indah yang hitam manis, namun sekarang Indah tampak lebih putih dari asli yang hitam karena Indah diberikan sabun khusus dari Oma dan ada banyak buat persediaan Indah.

"Ayo kita berangkat ka" ajak Boby yang tidak sabaran yang melihat kakak melongo melihat Indah itu.

"Ya.. Ayo kita berangkat"

"Bu, saya ijin mengajak Indah dan Arin ke pesta teman saya" ucap Liam.

"Ya, nak liam, pulang jangan malam ya!!" pintanya bu Asri.

"Iya bu, saya permisi. ASSALAMUALAIKUM"

"Waalaikumsalam nak, hati-hati dijalan!!" titah bu Asri.

Setelah Indah dan Arina bersalaman dan menuju mobil kak liam yang mengekor kak liam dan Boby.Indah duduk di samping kak Liam atas perintah kak Liam, Bobby dan Arin dibelakang, sepanjang perjalanan Indah yang periang jadi pendiam yang selalu mendapatkan ledekan dari Boby, sementara kak Liam hanya melirik nya saja sambil tersenyum.

Di Tempat Yang Romantis

Dua puluh menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai.

" Ini dimana sih, kak? tanya Indah bingung.

Pasalnya tempat ini sangat sepi tidak ada seorang pun dan santun gelap, tak ada satupun lampu yang menyala.

"Ikut aku yuk! ajak Liam sambil menggandeng tangan Indah. Sementara Arin dan Bobby mengikuti dari belakang, sesuai arahan kak Liam. 

"Ka ini beneran tempat nya? "tanya Indah penuh kagum dan dibalas dengan anggukan Liam yang tersenyum manis pada Indah. 

Di bawah rumah pohon yang terdapat sebuah meja dan dua kursi dengan lilin di tengah-tengah meja tersebut, bahkan rumah pohon tersebut sudah di dekor sangat cantik dan lampion yang diletakkan di dekat ranting pepohonan, bukan hanya itu di samping rumah pohon tersebut ada bunga mawar yang ber

serakan di tanah membentuk love dan karpet merah menuju meja dengan yang penuh dengan makanan.

Dress putih yang dikenakan Indah pun sangat serasi dengan kaos warna hitam yang dibaluti jas hitam milik Liam. Malam ini bisa dibilang kencan pertama sekaligus pernyataan Cinta kak Liam. 

'Ko, kaya di film film gitu ya, sweet banget, jujur aku gak percaya ini dia yang dekor. ' Indah membatin.

"Ini serius kak yang dekor sendiri.? " tanya  Indah dan di angguki Liam. 

"Ya udah yuk, kita makan. " ucap Liam. menggandeng tangan Indah dengan mata berbinar binar tanpa ba bi bu ia langsung memakan semua nya.

"Kalo makan pelan-pelan. " ucapkan Liam sambil mengecup ujung bibir Indah yang belepotan.

Arin dan Bobby pergi ke Cafe dekat area kak Liam dan Indah. 

"Euum.. Iyaa, makasih. " tiba-tiba Indah jadi salto eh ralat salting maksud author.

Door!

Door!

Door!

Terlihat dari atas langit kembang api menyala

dengan sangat bagus dan di langit tertera nama Indah dan Liam yang dibentuk oleh kembang api.

"Waah, ini bener-bener perfect, makasih sayang udah nyiapin dinner seromantis ini, " ucap Indah penuh kagum.

'Tunggu tadi gue bilang ini dinner? romantis? LIAM ? Ya Allah gue apa-apa ngomong kek gitu tadi pasti Kak Liam ngira gue baper nih. "Indah membatin.

Tiba-tiba Liam menarik lengan Indah menaiki satu persatu tangga yang menghubungi mereka untuk sampai rumah pohon.

Di sana sudah ada dua kursi yang berseberangan dan satu meja bulat, setahun gitar yang disandarkan pada pinggir balkon.

" Nyanyi yuk. "ajak Liam sambil tersenyum, jujur saja Indah mati rasa malam ini, ia merasa seseorang Liam yang bersamanya bukanlah Lian . Dan.. senyumnya itu sungguh membuat hati Indah langsung meleleh.

Mereka pun bernyanyi sambil menikmati angin malam yang menerpa kulit mereka.

Jujur saja ku tak mampu...

Hilangkan wajahmu...

Di hatiku,. meski malam...

Menggangu..

Hilangkan senyummu...

Dimataku..

Kusadari...

Aku cinta padamu...

Meski bukan yang pertama..

Di hatimu.. tapi

Cintaku terbaik.. untukmu..

Mereka pun berduet. .

"Suara kamu, bagus.. mana pinter nyanyi maen gitar lagi  " ucap Indah 

"Suara kamu juga bagus. " ucap Liam. 

"Aku pernah mendengar waktu kamu maen piano diruangan panti waktu itu sama Arin . " jelas Liam .

"Gimana kamu suka? " tanya Liam. 

"Mmm.. iya sangat suka. " ucap Indah.

"Sudah malam. ayo sebaiknya kita pulang! " ajak Liam. .

"Nanti  kamu marahin ibu Asri  pulang malam-malam dan kita jemput Arin dan Boby . " kata Liam sambil tersenyum.

"Ayo, kita pulang..  nanti Arina marah" Mereka tertawa bahagia, senyuman Indah yang sedang tak lepas dari bibirnya. 

Merek pun menuruni tanggga.. dan menuju mobilnya yang sudah ada Boby dan Arin yang menggoda Indah pun kak Liam  melajukan mobilnya menuju rumah panti dengan hati riang dan senyuman berseri. 

Ternyata mereka tidak ke ulang tahun ya guys, justru menyatakan cintanya liam ini idenya.. Haha. 

Bersambung