Chereads / Selalu Ada untukmu / Chapter 23 - Kabar Yang Diterima

Chapter 23 - Kabar Yang Diterima

Selamat Membaca! 

Rara dan Satrio tinggal di Indonesia yang masih berkomunikasi dengan Indah, Arin dan Bobby hanyalah Satrio, entahlah kenapa Rara tidak pernah meminta nomor Arin dan Indah apa merasa sebagai saingannya atau  lupa karena kesibukan nya.

Kata yang tepat untuk Indah dan kak Liam 'Sejauh mana pun kau akan pergi. Namun,  tak akan jauh dari hatiku ini. Karena aku Jatuh cinta pada dirimu adalah hal yang terindah dalam hidupku karena cintamu itu dapat merubahku menjadi orang yang sempurna di matamu. Dan kamu di mataku'.

Malam itu Arin membaca satu persatu chat yang masuk di ponsel pemberian Raymond untuknya di aplikasi hijau. Hatinya menghangat saat membaca chat dari sang pujaan hati. 

My love

[Assalamualaikum, cantik... Hai, cantik ... Kamu sudah save nomorku di ponselmu juga nomor sahabat-sahabat kamu. 

Maaf ... aku terlalu lancang, ya?Aku harap kamu menyukainya. Aku ingin melihatmu terus tersenyum, karena aku menyukai senyummu. 

Selamat malam, jaga kesehatan dan semoga kamu selalu merindukan ku.. Your love Raymond].

Sayangku

[Wa'alaikumussalam ... terima kasih atas semuanya, saya tidak pantas mendapatkan ini semua, Kak. Tak seharusnya kakak membelikan ku barang mahal ini, tapi terima kasih kak.Jaga kesehatan Kakak juga, sekali lagi terima kasih]

Arina sudah merasa ngantuk sudah tidak mau  membuka chat dari siapapun lagi. Namun, Raymond sudah membalas chat darinya. 

My love

[Kamu pantas mendapatkannya, jangan pernah bilang tidak pantas. Aku tidak suka, dan kalau sampai kamu mengembalikannya berarti kamu tidak menghargai ku, jujur aku tidak suka itu]

Keesokan paginya Arina tersenyum membacanya. Bahkan kepalanya yang tadi pusing berangsur membaik, laksana ada energi baik yang membuatnya sembuh.

Lama tidak ia balas, Raymond kembali mengetik 

My love

[Kamu itu gadis cantik, pintar dan baik hati, kamu juga gadis yang tegar. Aku menyukaimu, kamu beda dengan gadis yang lain]

Raymond ingin langsung menyatakan perasaannya pada Arin malam ini juga. Namun, dirinya segera sadar. Rasanya tak pantas menyatakan perasaannya lewat chat. Dirinya harus menahannya, ia juga ingin tahu bagaimana reaksi Arina apa akan diterima atau ditolak. 

"Arghh... Tidak ... ini tidak benar, aku harus tahu bagaimana perasaan Arin dulu padaku, aku tidak mungkin Langsung mengatakannya. Kalau Arin menolaknya aku bisa malu, tapi demi cinta aku harus mengenyahkan rasa malu," batin Raymond bergejolak.

Di sisi lain Arina merasa melambung saat Raymond mengatakan itu. Arina tidak berhenti tersenyum sambil memandangi ponsel itu. Namun, beberapa menit ia menyadari kalo kak Raymond mungkin banyak fans wanita lainnya. Air matanya tumpah membasahi pipinya. 

"Hiks... Hiksss. Jangan Rin. Kamu sama sekali tidak pantas seorang gadis menembak duluan ," lirih Arina kepalanya kembali pusing memikirkan hal itu, dengan susah payah, dirinya  berusaha memejamkan matanya sambil terus membaca sholawat supaya lekas terlelap.

Arina sangat bersyukur pagi ini sangat lah fit. Selepas sholat subuh dirinya langsung ke dapur untuk menyiapkan sarapannya . Para pelayan sudah mencegahnya. Namun, ia tetap bersikeras ingin memasak untuk Oma dan Opa nya. 

Oma melihat Arina yang sudah bisa beraktivitas kembali, ia tersenyum dan mendekati cucunya itu. 

"Oma bantu ya, kamu masak nasi goreng sayang" ucap lembut Oma. Arina tercenung, saat Oma hendak membantu, dia menyuruh Oma untuk duduk saja. 

"Ada hubungan apa kamu dengan Kak Raymond sayang ?" tanya Oma dengan tersenyum pada cucunya itu 

"Oma tidak pernah melihat seorang Raymond gelisah seperti yang  kulihat kemarin pada seorang gadis  meskipun gadis itu sahabat adiknya, Kak Raymond selalu tenang tidak pernah gugup seperti kemarin" tanya Oma lagi karena Arin masih diam saja. 

"Ka... kaaak Raymond hmmmm itu Oma kita sahabatan aja ko" sanggah Arina. 

Arina berusaha menyembunyikan perasaan suka nya pada Raymond namun sayang Oma itu lebih tahu daripada Arin, begitu juga dengan Opanya walaupun tidak menanyakan hal itu pada Arin. 

Setelah memasak untuk sarapan, Arin memakannya bersama Oma dan Opa nya juga Indah dan. Setelahnya ia segera mengganti pakaiannya dengan seragam dan berangkat ke sekolah.  

Pamannya Dimas yang mengantarkan gadis itu ke sekolah. Ia sengaja berangkat pagi, karena Arin dan Indah murid baru di sekolah nyam

Dari kejauhan Raymond hanya melihatnya saja dia menyuruh bodyguard mengawasi dan menjaga Arina, dan Raymond kembali ke kantor nya.  

Arina menelpon Raymond 

"Assalamualaikum.. Kak, mohon maaf kalau tidak keberatan aku mau minta waktu kakak sebentar," 

"Waalaikumsalam... Kamu masuk ke kelas dulu,  ya." 

"Nanti sore kita bertemu di taman dekat rumahmu" 

"Baik ka'

Sorenya Arina dengan terburu-buru pergi ke taman dekat rumah nya dan di sana Raymond sudah menunggunya 

" Ayo kita duduk di taman sekolah saja, ya"ajak Raymond menunjukkan kursi dekat pohon itu. 

Arina menurut dengan berjalan di belakang Raymond . Banyak pasang mata di taman itu yang menatapnya. 

"Kak, aku mau mengembalikan ini," ujarnya sambil menyerahkan paper bag yang Raymond berikan kemarin.

"Kenapa kamu mengembalikannya?"tanya Raymond. 

" Maaf, Kak. Aku tidak bisa menerimanya. Dan terima kasih sebelumnya atas kebaikanmu. Permisi."jawab Arina. 

Setelah mengatakan itu Arina langsung meninggalkan Raymond yang masih terdiam di bangku panjang itu.

" Apa itu artinya kamu menolak ku Arin? Bahkan kamu menolak ku sebelum aku mengatakan perasaanku padamu," lirih Raymond. 

memandang paper bag yang ia letakkan di pangkuannya dan Arina terhenti terpaku akan yang dia dengar apa benar atau tidak, tapi dirinya takut semakin terikat hatinya dengan cinta pada pemuda tampan itu, ia merasa sekali tak pantas untukmu dan dirinya tidak mau sakit hati karena mencintai seseorang yang tidak mencintainya. 

"Mohon perhatiannya sebentar. Aku berdiri di sini ingin mengatakan sesuatu pada kalian.  Hari ini ada gadis yang menolak ku sebelum aku mengatakan perasaanku padanya. Jujur aku kecewa padanya, ia tidak pernah menyadari kalau aku mencintainya. Apa dua hanya pura-pura karena dia tidak menyukaimu, ya sudah lah. Aku hanya ingin kalian tahu aku mencintainya sejak pertama kali aku bertemu dengannya, terima kasih kalian semua mau mendengarkan curahan hatiku, permisi" teriak Raymond memandang kearah Arina

Deg ... Hati Arina tidak menyangka cintanya pada Raymond terbalas, laki-laki itu pun mencintainya. Ia melihat ke arah Arina. 

"Kak  kalau wanita yang kamu suka itu tidak mau menerimamu aku mau kok jadi penggantinya," teriak seorang gadis dekat Arin. Arina yang meneteskan air matanya.

"Kak tunggu" cegah Arin ketika Raymond sudah melangkah satu langkah di depan nya.

"Kak, Aku mau..."lirih Arina menatap kearah Raymond. 

"mm.. MAU apa?" tanya Raymond.

"Mau jadi kekasih kakak" jawab Arina yang wajahnya sudah memerah.

"Really, You sure?"tanya balik Raymond yang pura-pura tidak mengerti. 

"Yes, I'm sure"ucap arij menatap matanya Raymond. Akhirnya Raymond memeluk Arina dengan perasaan berbunga-bunga. Kupu-kupu beterbangan di sekitar nya.

Bersambung