Sambungan video call itu masih berlangsung. Seira kembali merespon setelah Arsyid memanggilnya berulang kali.
"Kok bengong. Ada apa?" tanyanya khawatir.
Seira menggeleng sambil tersenyum kecil. "Nggak ada, cuma tiba-tiba aja kangen kamu," katanya mengalihkan tapi tidak sepenuhnya bohong.
Arsyid kembali tertawa. "Wah, aku jadi terharu," katanya lalu menjeda mengambil napas panjang. "Seira, aku baik saja, sungguh. Setelah melihatmu seperti ini, aku jadi tenang. Maaf karena pergi tiba-tiba tanpa memberitahumu. Tapi sepertinya Alvin sempat menjelaskannya, bukan? Ya, kondisi Ayah memburuk jadi aku harus segera pergi tanpa sempat pamit."
Mata Seira mengerjap menanggapi penjelasan Arsyid. Di sana sepertinya masih siang, dilihat dari latar Arsyid yang terang.
"Aku paham, kok. Dan setelah melihatmu seperti ini, aku pun baik-baik saja. Syukurlah kalo kamu baik, itu udah cukup."
"Ya. Terima kasih udah khawatir sama aku, Sei."