Di sekitar pesisir sungai, Tron terdampar di sisi pesisir masih tak sadarkan diri. Tempat Tron saat ini sudah bukan di daerah perkotaan lagi, melainkan sebuah gurun yang dipenuhi banyak bagian ronsokan pasca peperangan beberapa tahun yang cukup lama bernama gurun Hakai. Seorang pria yang sedang merokok di dekat sungai menyadari Tron yang terdampar. Pria itu adalah Monty. Saat mendekati Tron, sebuah tombak hampir mengenai Monty. Monty melihat tombak itu terbuat dari berbagai macam rongsokan kendaraan yang dibuat runcing. "Hey, kami yang menemukannya duluan. Enyalah dari sini". Monty menyadari ada tiga orang perampok dibelakangnya. Saat mereka bertiga akan menyerang Monty, Monty meraih tombak yang tertancap dan menebas perampok di tengah. Tubuh perampok itu langsung terbelah dua antara badan dan kaki. "Bagaimana kalau kalian bantu aku untuk segera matilah" kata Monty sambil menghabisi mereka satu per satu. Salah satu dari mereka berhasil kabur dari Monty. "Haduh, aku tidak punya waktu untuk ini" kata Monty sambil membawa Tron di tangannya.
"Jadi ini akhirnya ya?, kau telah melakukan semampumu", "jadi apa yang akan kulakukan di dunia penuh kekosongan ini?". "Ya..., selain meratapi dunia kosong ini. Kau dapat bicara denganku, sebagai bagian dari kesadaranmu". "Bagaimana kalau aku memberikanmu nama?". "Untuk apa?". "Ya setidaknya untuk memudahkan untuk berkomunikasi denganmu."
"Kate!", "Itu namaku?", "Ya". "Kalau begitu, semoga kita bisa berteman dengan baik ya Kate" "Kalau Kate boleh bertanya, darimana kamu mendapatkan nama Kate" "Oh, aku ingat Ibuku pernah menam—"
Saat Tron tersadar, ia sudah diikat di sebuah kursi seiring dengan suara sayatan pisau di dekatnya. Mulut Tron ditempeli selotip. "Sudah bangun?" Monty berkata di belakang Tron. Tron meronta-ronta sambil menggerakan kursinya. "Oh tenang, tenang. Aku melakukan ini agar kau kabur" kata Monty sambil menenangkan Tron. Tron melayangkan dirinya dan membuatnya menabrak Monty hingga ke menabrak dinding. Kaitan ikatan di tubuh Tron terlepas. "Lain kali, menggikatlah lebih kuat" kata Tron yang membuka selotipnya kepada Monty. Saat Tron hendak berlari ke pintu keluar, Monty berkata "Katey, tutup pintunya". Sesampainya Tron di gagang pintu, Tron dipukul oleh perangkap pintu berbentuk sarung tinju seketika setelah membuka pintu. Tron tak sadarkan diri untuk beberapa saat.
Tron kembali tersadar namun kini, Ia diikat lebih kencang dari sebelumnya. "Bagaimana?, lebih erat kan" kata Monty yang ngolok olok Tron. Disebelah Monty, ada seorang gadis yang terlihat seumuran dengan Tron. "Apa sebaiknya kita lepaskan dia saja Mont?" Kata gadis itu. "Kenapa kau masih memanggilku dengan nama Mont, Katey!" Kata Monty. Saat dibebaskan Tron tidak menyerang mereka karena dia sangat capek setelah yang tadi. "Mungkin ini saatnya kami berkenalan dulu denganmu. Ini Katey, dia adalah suka mengotak atik barang di tempat ini. Semua barang di bengkel ini buatannya. Tapi, Katey agak sedikit kelepasan saat melakukan bisnis" kata Monty yang menjelaskan Katey. "Hei, Katey gak selebay itu tau. Maaf, ini Monty, orang yang pernah menyelamatkan diriku..., yak anggap saja Katey ini asistennya" kata Katey. Tron kemudian memperkenalkan dirinya kepada mereka dan kemudian bertanya. "Bagaimana kalian bisa bertemu?". Katey dan Monty melihat satu sama lain. "Apakah harus kuceritakan?" Katey bertanya kepada Monty. "Boleh, ceritakanlah kepada Tron" Monty menjawab.
Katey mulai bercerita. "Tiga tahun yang lalu, Katey tinggal di sebuah panti asuhan karena kedua orang tuaku sudah tidak ada. Dikarenakan tidak adanya dana dari pemerintah. Mereka terpaksa mengeluarkan beberapa dari anak panti, tapi mereka malah menjual Katey dan beberapa anak lainnya kepada perampok-perampok untuk uang yang sangat banyak. Entah kami akan diperbudak atau diapakan. Banyak anak-anak yang tidak berhasil bertahan karena kami diperbudak dengan kasar. Sesaat Katey berpikir kalau Katey mungkin akan mati cepat atau lambat. Saat Katey akan dipindahkan ke tempat lain. Katey akan dimasukkan kedalam penjara besi sambil diangkut oleh truk bersenjata menelusuri padang gurun yang sangat panas. Bagi yang mencoba memberontak akan ditembak dan dibiarkan membusuk didalam kurungan. Pandanganku saat itu sudah kosong dan hampa seperti merasa sudah kehilangan takdir untuk hidup. Tapi Monty menyelamatkanku dari penderitaan yang sudah abadi ini."
Monty menemukan truk lewat yang membawa budak dari kejauhan. Monty yang memegang sebuah mesin meriam, berlari menuruni bukit pasir yang curam. Disaat Monty menarik pelatuknya, sebuah misil tepat mengenai truk pengangkut tersebut yang membuat truk tersebut berhenti, tapi tidak rusak. Tiga orang pengangkut turun dari truk untuk mengambil senjata mereka. Namun Monty memiliki ide lain. Ia menarik pelatuknya sekali lagi, tapi kali ini dia mengarahkan tembakannya keatas. Misil itu meledk di udara sambil mengeluarkan gas air mata. Untungnya Monty selalu menggunakan kacamata pelindung dan tubuhnya sudah tahan dengan gas seperti ini, namun tidak untuk ketiga orang tersebut. Monty membuang meriamnya karena tidak dapat dipakai lagi dan mengeluarkan gitar miliknya. Melainkan untuk bermain musik, Monty menggunakan gitar miliknya sebagai penyembur api. Monty membakar ketiga orang tersebut dengan pelan pelan. Sembari menunggu mereka hangus, Monty mencari sel kurungan yang dibawa mereka. Hanya Katey yang masih bertahan lemas. Dikarenakan gas air mata yang digunakan Monty, seluruh kulit Katey terasa nyeri dan sakit. Saat dibuka kurungannya, Katey langsung terjatuh lemas, namun ia masih sadar. Sambil menjulurkan tangannya, Monty berkata "ikut aku jika kau masih ingin hidup". Katey hanya dapat melihat tangan Monty yang buram dipenglihatanya. Di tangan Monty yang satunya terdapat pasta gigi untuk menangulangi efek dari gas air mata dan botol air. Katey berusaha meraihnya namun, Monty menjauhkan tangannya darinya. "Jadi?, apa jawabanmu?" Tanya Monty. Katey meraih tangan Monty yang diulurkannya dan terbaring sekarat. "Baiklah, aku sekarang harus mengamankanmu dulu" kata Monty. Monty membawa Katey pulang ke bengkelnya dan mengobati lukanya.
Pada hari yang sama, Katey yang sekarang dalam masa pengobatan masih terlihat kosong. Monty bertanya dengan Katey "Siapa namamu". Katey tidak menjawab. Monty menanyai Katey dengan beberapa pertanyaan, namun hasilnya masih sama. Monty yang kebingungan dengan tingkah Katey yang mengabaikan semua pertanyaannya berniat untuk keluar untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu. "Apa aku terlalu keras ya kepadanya?" Monty bertanya kepada dirinya sendiri. Saat dia kembali, posisi Katey tidak berubah dan masih berdiri. Monty sudah mulai geram dengan tingkah Katey dan berniat untuk memukulnya. Tapi sesaat dia melihat mata Katey, Monty mengetahui masalahnya. "Ini akan menjadi hari yang panjang" kata Monty. "Kau sepertinya mengalami... trauma yang cukup besar dalam jangka waktu lama ya? Mata kosong seperti itu tidak akan dimiliki oleh orang biasa. Siksaan apa yang kau hadapi selama kamu ditangkap... Mereka itu tidak mengetahui kalau kau itu spesial daripada anak lainnya jadi mereka memperlakukanmu layaknya anak biasa. Tapi tidak untukku. Karena kau itu dapat membuat apa saja yang kamu inginkan asalkan memiliki tujuan yang jelas. Kreativitasmu itu lebih luas dari yang kupikirkan, dan aku sudah bersumpah untuk membebaskan wilayah ini sebagai permintaan terakhir dari sahabat-sahabat karibku" gumam Monty yang perlahan lahan merasa sedih dengan sendirinya.
"Akhirnya, berhari hari aku mencoba menenangkan diri sampai mental Katey dapat berfungsi dengan normal. Pelahan lahan ia mulai menjawab pertanyaanku dan aku membiarkannya untuk mengotak atik barang di tempat ini" kata Monty. "Yah, sekarang aku bertaruh nyawa dengan Monty karena itulah aku selalu mematuhi apa yang dimintanya" kata Katey. Tron bertanya "Jadi kalian akan meruntuhkan pemerintahan disini?" "Kami masih belum dapat lokasi pemimpin wilayah ini, jadi kami juga kesusahan untuk membebaskan wilayahnya" jawab Monty. "Lagipula, nasibmu juga hampir menyerupai Katey jika kau tidak diselamatkan Monty" Katey melanjutkan. "Apakah itu benar?" Tron bertanya kepada Monty. Monty menganggukan kepalanya.
Seketika alarm berteriak, Tron terkejut mendengarnya tiba tiba. "Astaga naga, mereka datang lagi" kata Monty. "Siapa?" Tron bertanya. "Perampok" jawab Katey. Katey langsung berlari menuju ruangan disebelahnya. "Awas" teriak Monty sambil menarik Tron yang berada di area terbuka. Perampok yang berada di luar mulai menembaki bengkel Monty dari arah jendela. "Apa maksudmu mereka datang lagi?" Tron bertanya kepada Monty sambil menutupi kepalanya. "Oh ya aku lupa bilang, mereka setiap hari menyerang kami" Monty menjawab. "Se... setiap hari" Tron terkejut. Pintu bengkel didobrak oleh perampok yang masuk. "Oke semoga beruntung" kata Monty yang langsung keluar dari tempat persembunyiannya dan menyergap satu perampok yang lengah. Kepala perampok itu digenggam dan dilempar ke arah perampok yang baru masuk. Pada saat yang bersamaan, platform yang berada diatas tumpukan perampok dijatuhkan oleh Katey yang berada di ruang kontrol, tapi ia memodifnya agar itu meremuk siapapun dibawahnya. Alhasil, platform itu meremuk semua perampok dibawah dengan dingin. Katey menjauh dari kamera karena ia masih belum terbiasa dengan gumpalan mayat. Monty langsung membuang tumpukan itu keluar bengkel dan membakar semuanya. "Tron, kalau boleh tolong bersihkan lantainya..." kata Katey yang mual karena melihat lantainya bercucuran darah. "Ehh... boleh kok" jawab Tron yang bergegas mencari pel.
Setelah membersihkan lantai, Tron dipanggil oleh Katey. "Sini sebentar Tron. Aku ingin menunjukan ruang kerjaku" kata Katey sambil melambaikan tangannya. Sesampainya di ruang kerja Katey, Tron terpukau dengan banyak jumlah alat yang sangat asing baginya. Monty memanggil Katey "Katey, kemari sebentar. Ada yang harus kubicarakan". "Oke oke" Katey menjawab, "Tron, lakukanlah sesukamu ya disini tapi jangan sentuh barang yang dipajang itu ya" kata Katey yang bergegas pergi keluar ruangan. "Baiklah" jawab Tron. Tron melihat kesana kemari dengan terpukau walaupun dia masih kesulitan tersenyum. Tiba-tiba ada sesuatu yang mengenai leher Tron. Saat Tron mencabutnya, ia melihat bahwa itu adalah panah kecil yang dilengkapi obat bius. Pandangan Tron mulai buram dan Tron terjatuh pingsan. Pada saat Tron sedang pingsan, pintu ruangan terbuka. "Monty apa kau yakin ini akan berhasil? Katey tidak yakin ini akan berhasil" Katey bertanya. "Sejujurnya aku juga tidak yakin, tapi sudah terlambat untuk sekarang. Cepat bawa Tron" Monty menjawab.
Tron mendengar banyak suara suara yang bersorak. Sesaat Tron membuka matanya, ia dalam posisi berdiri melihat gerbang besar yang perlahan-lahan terbuka. "Cepat jalan" terdengar suara orang dibelakangnya yang menyuruhnya untuk cepat melewati gerbang tersebut. Saat Tron memasuki gerbang tersebut. Tron melihat sebuah lahan kosong dan gerbang dibelakang Tron langsung ditutup. Tempat tersebut berbentuk seperti arena bertanding seperti pada umumnya. Namun arena ini seperti terbuat dari berbagai rongsokan mobil bekas yang membentuk sebuah bangunan yang besar. Penonton bersorak-sorak dengan kedatangan pemimpin mereka, Scott. Tron melihat Katey yang duduk di bangku penonton dengan wajah yang murung. Tron merasa kalau ia akan menghadapi sesuatu yang sangat buruk.
"Selamat malam tuan tuan dan nyonya nyonya. Marilah kita memulai pertandingan pada hari ini" kata Scott yang duduk di kursi paling atas bersama para perampok yang lainnya yang menonton. Scott melanjutkan "Kali ini kita kedatangan tamu yang sangat spesial pada hari ini. Seorang pendatang yang bernama Tron, badai apakah yang datang bersamanya? Kalau bergitu langsung saja kita mulai, Laga Judi dimulai". Musik diputar yang sangat kencang. Disekitar arena diturunkan balok kayu yang sangat besar yang menutupi gerbang masuk dan keluar. Tron melihat ada seekor hewan yang dirantai dan dibawa oleh beberapa perampok. Tron belum pernah melihatnya sebelumnya. "Monty, apakah kau bisa lebih cepat" gumam Katey. Sementara, Monty sedang memanjati menara pengawas yang dijaga oleh pengawas yang sedang menonton pertandingan. "Oke aku hanya memiliki satu tembakan untuk ini. Aku harus mengenainya" Monty bergumam.
Makhluk itu berbentuk sebuah banteng, namun tubuhnya sudah tidak seperti banteng lagi. "Apakah ini yang dinamakan Mutant" tanya Tron ke dirinya sendiri. Banteng itu menendang dan menyerang perampok yang lain dan berlari untuk menyeruduk Tron. Tron mencoba menghindar darinya, tapi Makhluk itu terlalu cepat. Penonton terus bersorak yang membuat situasinya semakin panas. Monty membawa senapan jarak jauh berkaliber panjang agar ia dapat membidik Scott dengan pasti. Tron terus berlari sambil menghindari tubrukan banteng tersebut. Tron berhenti. Banteng itu akan segera menumburnya. Sesaat sebelum banteng tersebut menumbur Tron. Tron melayangkan dirinya untuk berada di atas banteng itu. Didepan Tron adalah sebuah tembok kayu yang dipasang. Banteng tersebut menabraknya dan tak sadarkan diri dan Tron mendarat dengan baik. Penonton lanjut bersorak dengan gembira.
"Sekarang saatnya" Monty bergumam. Senapan ditembakan. Peluru melayang kearah Scott yang sedang duduk. Semua orang mendengarkan suara itu. Seketika arena itu menjadi hening. Namun, ada sesuatu yang tak beres. Scott masih berdiri, tersenyum lebar dan menghadap ke arah Monty. Pelurunya mengenainya tapi, peluru itu lenyap seketika. "Itu, teknologi... dari pemerintah pusat" gumam Katey. Scott meraih pengeras suara dan berkata "oke semuanya. Sepertinya acara hari ini kita hentikan sebentar, karena sepertinya kita... kedatangan tamu baru". "Cih" kata Monty, tapi saat Monty melihat dibelakangnya, Segerombolan penjaga menyudutkannya. Monty berniat untuk menghajar semuanya namun Scott kembali berkata. "Aku tahu rencanamu Monty. Sejak kau tidak kuperbolehkan berada di arena, dan rekanmu tidak dapat bertarung. Kau membuat seseorang menjadi bidakmu untuk menggapai tujuanmu. Sungguh egois kamu. Bagaimana kalau kamu kesini atau dia akan kutembak" katanya sambil menyuruh perampok lainnya di bawah arena untuk mengepung Tron. Tron tidak tahu harus berbuat apa. Scott mulai memprovokasi Monty "Aku tidak main main ini Monty, kau kesini atau nyawa gadis ini melayang. Kau dengar! Pilihannya ada di tanganmu".
Scott mulai menghitung mundur. Tron menutup matanya. "3... 2.... sat-." "Baiklah..., aku akan kesana, tapi kau jangan tembak dia... oke!" Teriak Monty yang penuh amarah kearah Scott. Sesampainya di dalam arena, tangan Monty langsung diikat. Scott mengolok-olok Monty "Lihatlah kau Monty, sekarang kau berada dalam keadaan seperti ini. Hahaha, sama seperti kau yang dulu yang masih mengikuti sahabat-sahabatmu itu." "Bukankah kau sendiri yang menjebak kami saat itu. Kau membunuh semua sahabat sahabatku. Kau sialan" jawab Monty dengan marah. "Oh tidak tidak, aku tidak menjebak mereka. Kau yang membuat mereka terjebak karena kau mengira saya orang yang benar. Ahahahahaha."
Saat itu, Monty mengusulkan sahabatnya untuk mengikuti Scott yang mengatakan bahwa dia menemukan sesuatu yang menarik. Namun semua itu hanyalah sebuah jebakan untuk kesenangan pribadinya Scott yang mentalnya sudah gangguan dari awal. Dari tanah berpasir, muncul perangkap penjara yang sempit yang menerangkap empat sahabatnya. Monty tidak terperangkap karena saat itu dia tidak berlari. Seketika perampok keluar dari balik batu dan menembaki penjara itu secara membabi buta. Alhasil sahabat Monty tewas menjadi mayat tak berbentuk. Monty saat itu sudah putus asah. Scott membiarkanya hidup karena Monty telah membuat kesenanganya terpenuhi. Monty mendengar suara dari perangkap tersebut. "Tolong... bebaskan wilayah ini dari kekuasaan dia" suara itu berkata dan senyap menghilang. Monty bersumpah untuk selalu mengikuti janji itu sebagai pesan terakhir teman temannya.
"Tron tidak ada hubungannya dengan ini" kata Monty. "Oh, apakah kau berpikir gadis ini akan berakhir yang sama seperti teman temanmu? Oh lucu sekali anda Monty" kata Scott yang menembakan pistolnya kearah kaki Tron setelah mengakhiri katanya. "Hey hey hey" kata Monty yang dihentikan oleh perampok dibelakangnya. Tron meringis kesakitan. "Oke, sepertinya kau sudah cukup membuatku terhibur untuk saat ini. Namun sepertinya peranmu berakhir disini" kata Scott sambil mengarahkan pistolnya di kepala Monty. "Oh ya kau, kau boleh menjauh sedikit karena ini akan sedikit brutal" kata Scott kepada Tron yang kesakitan. "Karena yang selanjutnya adalah kau" lanjut Scott. "Kau... sialan" Monty berkata sekali lagi. Monty menginjak tanah. "Ada kata kata terakhir Monty?" Scott bertanya. "Ada, yaitu..." jawab Monty
"sekarang Katey" teriak Monty. Katey langsung menekan tombol di sakunya. Suara ledakan yang cukup besar yang berada di atap menjatuhkan minyak minyak kebawah arena. Monty menusuk Scott dengan pisau kecil yang ia sembunyikan dari tadi kearah kepalanya. Para penonton panik dan berlari menjauh. Tron melayangkan dirinya kearah Katey. Monty membuka ikatanya dan menghajar perampok di bawah arena. Namun Monty ditusuk dari belakang oleh Scott di area vital. "Kau kira saya akan mati dengan tusukan selemah itu Monty" kata Scott sambil tertawa. Monty mengistruksi Katey "Jalankan rencana B Katey". Katey sedikit ragu dengan ini dan melepaskan obor yang ditempel kearah balok kayu sekeliling arena bawah yang telah diselimuti minyak dari atap. Monty mendorong Scott menjauh. Seluruh tempat terkobari api. "Sekarang sudah tidak ada yang akan menggangu kita" kata Monty. Scott menjawab "Ohhhh... sekarang kau benar benar membuatku terpukau" "aku akan bersenang senang menghabisimu."
"Tron kemari" Katey memanggil Tron yang melayang mendekatinya. Katey berkata "pertama Katey ingin minta maaf karena telah menembakmu saat di bengkel". Tron menjawab "tidak apa apa, aku ingin membantumu dalam rencana B ini". Katey terdiam. Tron bertanya "Kenapa?" Katey menjawab "lebih baik kau ikut Katey dulu". Katey menekan tombol lain di sakunya. Tanah mulai bergetar. Dari dalam pasir, muncul sebuah kapal berkecepatan tinggi. "Cepat masuk Tron" kata Katey. "Tunggu kita meninggalkan Monty" Tron berkata. Katey hanya bisa diam. "Ki... kita harus menjauh sejauh mungkin dari arena ini" kata Katey. Tron sedikit marah berkata "Apa maksudmu, kita akan meninggalkanya begitu". "Tidak bukan begitu..., ini merupakan rencananya dan Katey harus menurutinya" teriak Katey ke Tron. Tubuh Katey bergetar seperti ada yang di ragukannya. "Sepertinya aku berhutang sebuah penjelasan kepadamu" kata Katey.
Dalam perjalanan, Monty membawa Tron didalam kapal pasir ini dan Katey mengemudinya. Monty berkata "Katey, ada yang ingin kubicarakan". Katey kebingungan "Hmm? Apa lagi yang kau ingin bicarakan". Monty melanjutkan "aku hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan ini. Jadi jikalau saja rencana A gagal. Aku ingin kamu menghancurkan atap arena untuk menjatuhkan minyak yang ditampung mobil mobil tersebut dan aku akan mengistruksimu untuk melakukan rencana B." "Rencana B?" Katey bingung. "Aku ingin kamu membakar seluruh arena dengan api selagi aku memiliki kesempatan untuk membunuhnya" kata Monty. "Tapi kau akan mati terlalap api" kata Katey. "Ya, aku tahu. Itu mungkin akan menjadi saat saat terakhirku. Setidaknya aku ingin berterima kasih kepadamu Katey, karena sudah menemaniku dalam perjalanan selama dua tahun ini. Kau adalah rekan yang sangat baik" kata Monty. Katey berkata "tolong jangan bicara seperti itu. Katey tidak ingin mendengar ini". "Ambil ini" kata Monty sambil melemparkan sebuah alat kepada Katey. "Apa ini" tanya Katey. Monty menjawab "aku sudah menanamkan beberapa bom di dasar arena, sejak arena itu memiliki bom bekas perang di wilayah ini yang masih aktif. Aku minta kau untuk menekan tombol ini saat kamu sudah menjauh dari arena bersama Tron. Ini adalah perintah."
Monty dan Scott beradu pukulan satu sama lain. Monty terpojok karena ia kesulitan bertarung akibat lukanya. "Sepertinya kepalamu ini perlu kutusuk lagi hah" kata Monty. "Oh yang benar saja, itu kata kataku. Akan ku serang organ vitalmu yang lain" kata Scott. Mereka memutari satu sama lain. Panasnya api mulai mendekati mereka berdua. Puing puing arena mulai runtuh perlahan lahan. Monty mengambil tombak yang tergeletak di tanah. Scott melempar pisaunya kearah Monty. Monty menghindar dari itu, "kena kau" kata Scott yang menusuk lengan Monty. Sejak Scott berada di dekatnya, Monty melempar Scott kearah kobaran api yang lebat. Monty berkata "bagaimana kalau kau hangus saja dengan tempat ini". Monty merasa kalau ia telah mengerahkan semuanya dan sisanya ada kepada Katey untuk menekan tombolnya. Sebuah pisau mengenai Monty di belakang punggungnya yang membuatnya melemah. "Bagaimana rasanya kena racun hah Monty" suara Scott yang berada di dalam kobaran api. "Monty melempar tombak kearahnya yang menembus badan Scott. Namun Scott mencabutnya, "sekeras apa sih tubuhmu itu" gumam Monty. Monty mengerahkan tenaganya untuk berlari kearah Scott yang terbakar dan memasuki bara api. Monty menghajar Scott habis habisan. Tubuh Monty juga ikut terbakar, tapi Monty tidak peduli lagi. Sebagai penghabisan, Monty mematahkan leher Scott. Seluruh arena sekarang terlalap api dan Monty terbakar didalamnya. "Katey, cepat tekan tombolnya" gumam Monty. Monty terjatuh ketanah dan hanya dapat memikirkan janjinya yang telah ditepati. Hanya waktu yang dapat menentukan terbebasnya wilayah ini.
Katey dari kejauhan melihat arena tersebut terbakar api. Tron berkata "Aku saja yang menekan Katey, kau tidak perlu melakukanya jika kau tidak ingin". "Tidak tidak, ini sudah menjadi kewajibanku... Katey akan melakukannya. Aku tidak apa apa" kata Katey. Katey menekan tombolnya dan seketika arena tersebut meledak dengan awan berbentuk jamur. Katey dan Tron terhempas oleh ledakan yang cukup dasyat. Tepatnya mereka mendarat di kapal pasir. Katey menekan tombol di kapal untuk menyelam kedalam pasir. Katey terlihat sangat gemetaran dan nada suaranya sudah tidak benar lagi. Tron memeluk Katey sambil berkata "sudah sudah". Katey menangis sambil menghadap ke Tron. "Katey, sangat berterima kasih telah bertemu dengannya. Kalau tidak, mungkin Katey sudah berakhir sejak lama" kata Katey.
Berhari hari kemudian, wilayah gurun pasir ini dipimpin oleh orang yang lebih baik dan lebih waras daripada Scott. Penduduk bersorak gembira dengan adanya berita tersebut. Bengkel ditelantarkan oleh Katey karena ia tidak ingin mengingatnya lagi dan tinggal di dalam mobil perjalanan buatannya. Katey mengantarkan Tron ke perbatasan gurun dengan kota Pleech dengan gurun Hakai. "Sampai sini saja tidak apa kan?" "Disini tidak apa apa, tapi apa yang akan kau lakukan setelah ini" tanya Tron. "Mungkin Katey akan kembali dan memulai hidup baru" jawab Katey. Mereka berdua saling berpelukan. "Semoga kita dapat bertemu lagi ya Tron" kata Katey sambil bersalaman dengan Tron.
"Katey, kalau mau berpisah dengan Tron kenapa tidak mengajak aku" kata seseorang dibalik batu. "Siapa?" Katey melihat keatas. "Ini aku, Monty" kata Monty yang keluar dari balik batu. "Berikan aku sebuah tanda jika kau memanglah Monty." Monty memberikan tanda berupa kode "kepala satu dua mata satu pikiran yang lebih daripada yang lain". "Monty... kesini kau" teriak Katey yang langsung berlari memukul Monty. "Tapi... kenapa kau masih disini. Bukankah kau terperangkap dalam arena itu dan juga... kau tidak bisa bertahan dari ledakan sebesar itu". Tron melihat mereka berdua berargumen dengan ribut. "Sebenarnya aku, tidak berada di arena itu sejak awal" kata Monty. "Apa maksudmu?" Tanya Katey. "Yang kau lihat di arena itu bukan aku, melainkan sebuah replika diriku yang kubuat dengan sangat detail. Aku sudah menggunakannya selama 3 tahun. Dengan adanya sistem perpindahan otak, aku dapat berpindah tubuh dengan dnaku sendiri. Selama 3 tahun ini aku lupa kalau aku punya dua tubuh dan aku terbawa suasana. Jadi aku terkejut saat bom itu meledak. Kesadaranku langsung berpindah ke tubuhku yang asli". "jadi selama ini tubuhmu berada dimana?" "Tubuhku berada di dalam bengkel, terdapat di bagian paling bawah bengkel yang tak pernah diketahui oleh siapapun" jawab Monty. Katey lanjut memukul Monty "kau membuatku khawatir tau". "Eh iya iya, jadi tolong berhenti memukulku" kata Monty yang terus menghindari pukulan Katey.
"Jadi kalian ingin ikut denganku?" tanya Tron. "Yah, sejak aku tidak ada kerjaan lagi dan juga sudah saatnya aku meninggalkan tempat ini, tempat penuh cerita" jawab Monty. "Tapi, perjalanan ini mungkin akan sangat bahaya bagi kalian. Aku tidak ingin kalian ikut terlibat" kata Tron. Tron menceritakan apa yang terjadi. "Tunggu sebentar, jadi kau gadis yang dibicarakan Binary". "Apa?" Tron heran. "Yah, aku kenal Binary. Ia dan aku adalah rekan bisnis." kata Monty. "Tapi aku dan Binary saat ini sedang bermusuhan dan aku saat itu juga bilang untuk membunuhnya jika bertemu dengannya lagi. Namun setelah aku dipojok oleh mereka. Aku tak sadarkan diri" kata Tron. "Dia membeli barang dariku, sebuah senjata. Mungkin itu karena dia itu masih peduli denganmu, walaupun kamu memusuhinya. Seharusnya kau meminta maaf kepadanya. Namun pada saat saat terakhir, aku menyambungkan sinyalku kepada walkie talkienya untuk mengirimkannya rekaman. Aku mendengar suara tembakan yang diikuti dengan orang melakukan hitung mundur". "Yang benar?" Tron terkejut. "Aku...". "Bagaimana kalau begini, kita pergi ke lokasi agar memastikannya" usul Monty. "Baiklah" kata Tron. "Kalau begitu" kata Monty yang memasang posisi untuk berlari. "Tunggu, jangan jangan..." kata Katey . "Siapa yang cepat dapat kursi paling depan" teriak Monty sambil berlari menuju mobil perjalanan milik Katey. "Hey tunggu, dasar curang. Katey yang menyetir" teriak Katey sambil berlari mengejar Monty. Tron tertawa hingga ia menyadari kalau ia baru saja tertawa. "Tunggu aku juga ikut" kata Tron yang melayang mengejar mereka.