Masih ada keraguan kalau orang yang telah mengantar Reina adalah om Fredy. Sehingga membuat aku agak cerewet untuk bicara dengan gadis di pelukanku ini. Dengan untaian doa menyertai ku, berharap kalau pria itu bukan om Fredy.
"Siapa yang telah mengantarkanmu, bisa kau ulangi kembali? Om Fredy kamu bilang? Tidak mungkin dia Reina." Seruku tidak percaya. Mendengar nama itu berada di sini, seakan di sambar petir di siang bolong.
Apalagi Reina malah menjawab pertanyaan ku, dengan seringaian di bibirnya. Menurutnya, om Fredy itu baik. Begitu beruntung dia bertemu dengan pria baik seperti itu.
"Iya kak, aku diantar om Fredy menemui kakak di sini. Kenapa, kakak tidak percaya?"
"Mana dia?"
"Di mobil kak. Sebentar lagi dia turun kok." Dengan polosnya Reina menunjukkan keberadaan om Fredy, yang aku harapkan juga untuk dia berada di dalam mobil tersebut.