Aku mulai menapaki halaman bangunan yang dijadikan tempat pertemuan aku dengan om Juna. Sesuai dengan permintaan nya, aku datang menemui dia sendirian. Alexa sengaja di buat menunggu di tempat yang agak jauh dari bangunan ini. Hanya untuk berjaga-jaga kalau-kalau om Juna bersikap kasar padaku.
Sambil berjalan, aku melihat-lihat keadaan di sekitar tempat tersebut. Siapa tahu akan ada banyak orang yang ikut bersama om Juna. Sehingga aku juga Alexa bisa bersiap siaga mengantisipasi para anak buahnya. Namun, tak seorang pun yang nampak berada di bangunan itu. Terlihat sepi, seakan tidak ada kehadiran siapapun. Om Juna pun tak nampak terlihat, meski aku coba cari keberadaan nya di sana.
"Om, om Juna! Om Juna aku sudah sampai. Om di mana sekarang, apa om ada di dalam?" Teriakku memanggil-manggil om Juna supaya dia bisa tahu jika aku sudah tiba.