Ara membuat tenaganya diperkuat, untuk bisa melepaskan cengkraman bu Raida. Kulit kepalanya sudah sangat sakit, semua rambutnya seakan lepas dari kulit dan daging kepalanya.
Sungguh miris andai aku menyaksikan tentang penderitaan Ara saat menahan sakit di bagian kepalanya, kenapa ini tidak sesuai dengan yang kita inginkan sebelumnya? Bu Raida tidak mengenal Ara, yang notabene nya adalah adik ku. mungkin jika aku bisa bicara dengan Tuhan, aku akan meminta Ara di pertemuan dengan bu Raida setelah dia tahu bahwa Ara putri kandungnya yang hilang itu.
mungkin Ara tidak akan menderita seperti ini, apalagi sampai harus membuat Ara jadi pengganti ku, mengganti Ara menerima kekejaman tawanan itu andai di tahan. Sungguh berat aku terima semua ini, walaupun Ara tidak di tahan tapi aku membuat Ara jadi bulan-bulanan kemarahan bu Raida. sama saja kan, serba salah jadinya sekarang mengingat apa yang saat ini sedang terjadi membuat air mata menutupi penglihatan ku.