Seketika aku terkejut mendengar ucapan nya, tidak ku sangka selama ini dia bermuka dua. Pria itu adalah orang terdekat papah, ya dia om Juna adik kandung dari papah. Selama ini dia yang selalu membantu pengobatan papah, jika aku telat kirimkan uang. Dia juga sering membelikan obat dari apotik sesuai resep yang diberikan Dokter.
Selain itu om Juna juga sering membantu kebutuhannya Ara di sekolah, termasuk biaya nya. Aku pikir dia benar-benar tulus membantu kami, tapi ternyata ada hal lain yang tersembunyi dalam sikap om Juna. Sikap yang paling buruk dari yang aku kira. Selama ini di balik hancur nya papah, ada om Juna yang menjadi dalang dari semua ini.
"Om Juna! ternyata kau," seakan tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Ucapan yang keluar dari mulut om Juna, membuat ku Sedikit skor jantung. Di hadapan kami, om Juna begitu baik dan perhatian. Benar-benar bermuka dua, bagaikan tidak terjadi apa-apa saat datang berkunjung ke rumah ku.