Tidak mau risau atau merasa terganggu dengan ketidakhadiran Mamah Raida ketika menyambut kedatangan kita di rumah, karena sudah tidak kaget lagi jika Mamah Raida bersikap acuh dan tidak peduli dengan kedatangan kita. karena pada dasarnya Mamah Raida memang tidak menginginkan kehadiran kita, mungkin bukan kita sih, tapi kehadiranku di rumah ini.
Aku tidak boleh sedih ataupun kecewa dengan keadaan ini, bersikap biasa saja karena sudah biasa bagi aku diperlakukan tidak baik oleh Mamah mertuaku. bahkan saat ini setelah dia mengetahui siapa aku, dia menganggap aku lebih buruk. Lebih menjijikan lagi, dari bangkai hewan, sama sekali tidak ada kebaikanku di matanya.
Meskipun sekarang dia tahu kalau aku adalah anak sahabatnya, itu tidak berpengaruh padanya. Hanya kebencian dan marah yang ditunjukkan kepadaku.
"Anes, ayo masuk! Kenapa hanya bengong saja? Apa ada sesuatu yang kamu pikirkan?" Suara Papah Gerry tiba-tiba mengejutkan aku sedang terfokus dengan lamunanku.
